Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Catatan 1 Tahun di Ibu Kota

23 Oktober 2014   19:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:59 20 0
Pada 24 September 2013, dimana saya berhak mendapat gelar sarjana pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) dan bertepatan berakhirnya kepengurusan di organisasi ekstra kampus yang ada di kota Jambi. Saya mulai memikirkan untuk melanjutkan pendidikan S2, disilah awal cerita dimulai, setelah melalui perenungan yang panjang, saya memutuskan untuk s2 di Ibu Kota. Oktober 2013 saya ke Jakarta dan memutuskan untuk mendaftar di salah satu perguruan Tinggi Swasta tertua di Jakarta dan mengambil jurusan Ilmu Politik.
Saya mengambil Jurusan politik bukan tanpa alasan yang barangkali menimbulkan banyak pertanyaan dari teman2 mengingat disiplin Ilmu awal saya adalah pendidikan. Penjelasan singkat nya, ketika saya aktif di organisasi saya banyak terlibat dan berinteraksi dengan para politisi, begitulah kira-kira awal mulanya saya tertarik dengan Ilmu Politik. Di samping membaca peluang dan ingin menjadi akademisi di bidang politik (Rencananya begitu).
Selama di Jakarta saya kemudian banyak bertemu dengan teman2 yang dulunya satu organisasi, disinilah saya mulai belajar tentang kehidupan Ibu Kota, tentang anak mudanya, tetang bagaimana cara mereka bertahan Hidup.
Tentang bagaimana kehidupan ibu kota, tidak salah jika ada ungkapan hidup di ibu kota itu " Loh di Loh, Gue di Gue" intinya SDM (Selamat Diri Masing-masing), ntah benar atau tidak, yang jelas saya tidak bisa menyalahkan ungkapan tersebut.
Tentang bagaiman anak-anak mudanya, tak seindah di sinetron FTV, jika ingin melihat kehidupan anak mudanya silahkan datang kejakarta.hehe.. Kita akan melihat anak2 gadisnya berpakaian yg kurang pantas jika kita menganngap kita menganut budaya ketimuran, kita akan di suguhkan dengan pemandanga anak2 gadis merokok di tempat2 umum bahkan juga banyak merokok di lingkungan kampus.
Kemudian bagaimana cara mereka bertahan Hidup, ini yang agak menyedihkan, ada yang tidur di bawah Tol,ada para Jenggo yang siap setiap saat untuk di ajak demo dan banyak lagi tentang kehidupan di ibu kota yang berbanding terbalik dengan kemajuan ibu Kota itu sendiri.
Semua hal yang saya ceritakan diatas tentu berbeda dengan kondisi kota dimana saya di besarkan, masih sangat asri, masih banyak pohon-pohon, tidak akan menemukan orang-orang yang tidur di bawah tol karena memang belum ada satupun, akan sulit menemukan gadis-gadis yang bepakaian seksi terlebih yang merokok di tempat umum, jikapun ada barangkali di tempat-tempat hiburan, tempat hiburannyapun sepi dari pengunjung, kata teman-teman yang perna kesana. jika ingin membuat perbandingan silahkan datang ke kota saya.hehe..
Ibu Kota, Kota Macet, aktifitas 24 jam non stop, iya begitulah, IBU KOTA,ibunya seluruh kota-kota yang ada di Indonesia dan pusatnya pemerintahan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun