Mohon tunggu...
KOMENTAR
Vox Pop

Aspek Negatif Model Pembangunan ala Barat

12 September 2023   22:44 Diperbarui: 12 September 2023   23:04 245 4
Kerusuhan hebat yang melanda Prancis yang indah dan elegan itu telah mencoreng nama Prancis. Lebih dari 1.350 mobil dibakar. Tindakan sembrono seorang polisi Prancis lah yang memicu ledakan kemarahan tersebut.

 Pemerintah Prancis bahkan harus mengerahkan 45.000 petugas kepolisian yang didukung oleh kendaraan lapis baja ringan untuk menjaga hukum dan ketertiban.

 Pertanyaannya mengapa orang Prancis yang terkenal romantis bisa menunjukkan aksi seperti itu?  

Prancis telah mengalami gelombang kerusuhan demi kerusuhan dalam beberapa tahun terakhir karena berbagai masalah sosial.

Media Prancis dan Eropa seperti biasa terburu-buru meresepkan solusi.  Beberapa menyarankan untuk mempercepat reformasi sistem kepolisian dan menangani diskriminasi rasial. Sementara yang lain mengusulkan untuk mencari cara dengan menjembatani kesenjangan yang sangat besar antara si kaya dan si miskin dan mengatasi peningkatan pengangguran.  Padahal semuanya hanyalah resep lama dan usang. Prancis harusnya mempertimbangkan konteks globalisasi.

 Globalisasi telah berkembang dari gelombang ketiga revolusi informasi ke gelombang keempat revolusi AI yang membawa gelombang perubahan yang berkelanjutan. Akibatnya pasca-industrialisasi membawa masalah yang semakin kompleks sehingga tidak mungkin mengandalkan formula solusi yang usang.

 Indikator pasca industrialisasi yang paling signifikan adalah pergeseran ekonomi nasional dari manufaktur ke jasa.

Pergeseran pertama, di mana industri menggantikan pertanian, dianggap sebagai kemajuan yang signifikan bagi kemajuan manusia. Pergeseran kedua melibatkan transisi dari manufaktur ke sektor jasa sebagai bentuk produksi ekonomi dominan suatu negara yang juga dilihat sebagai bentuk kemajuan.  Namun ini juga belum tentu mencerminkan kenyataan. Pengabaian ekonomi riil oleh negara-negara maju demi jasa juga berkontribusi terhadap pembangunan global yang tidak seimbang dan memicu gelombang anti-globalisasi.

 Efek substitusi industrialisasi di negara-negara berkembang, percepatan outsourcing, epidemi global dan pecahnya perang Rusia-Ukraina telah mempercepat ketidakseimbangan ini.  Sektor jasa tidak dapat mengisi jurang pengangguran yang dalam yang disebabkan oleh de-manufaktur dan juga tidak dapat mempertahankan dirinya sendiri terlepas dari manufaktur.

Dampak buruk dari perlambatan ekonomi yang diakibatkannya semakin menekan harapan masyarakat akan masa depan mereka. Tidak ada harapan akan pekerjaan yang stabil, pendapatan yang meningkat atau keluarga yang bahagia.

Kerusuhan yang terjadi di Prancis sebenarnya didorong oleh penentangan terhadap rasisme institusional. Begitu banyak orang turun ke jalan dan sebagian besar yang kita lihat dalam video di media sosial adalah anak muda yang bahkan ada yang membawa senjata. Mereka dipicu oleh kemarahan terhadap ketidakadilan sosial.

 Ketika frustrasi menembus atmosfer seperti gas, hanya masalah waktu sebelum itu menyala.

Lantas mengapa itu bisa terjadi di Prancis?  Prancis tidak diragukan lagi adalah salah satu negara Barat pertama yang mencapai industrialisasi tetapi juga mengakumulasi banyak masalah dalam masyarakat pasca-industrinya. Untuk memperluas perspektif kita, kita dapat melihat kerusuhan sipil 1968 sebagai awal dari kekacauan sosial yang kronis.

 Kerusuhan sipil 1968 adalah peristiwa simbolik pemikiran sosial Barat modern.  Sejak saat itu, pemuda Barat lebih memperhatikan kebebasan dan keragaman pribadi serta menantang konsep karir tradisional, model keluarga, dan gaya hidup dan perubahan konsep semacam ini memiliki akar yang sama dengan tren anti globalisasi yang muncul belakangan yang memberi pertanda meningkatnya perjuangan melawan globalisasi. Itulah yang terjadi di Prancis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun