Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kehilangan

31 Mei 2020   19:13 Diperbarui: 31 Mei 2020   19:21 37 2
Sudut ruang yang pengap dengan gelapnya malam
Aku peluk lutut bersama isak tangis yang tumpah
Semua orang memandangku dengan penuh iba
Setelah kabar yang telah tiba

Bunyi sirine semakin keras terdengar
Semakin mendekat semakin keras isak tangis
Kenapa harus malam ini?
Sedang kau telah berjanji

Malam yang penuh luka
Saat kau harus pergi tanpa pernah kembali lagi
Puluhan sepasang mata mulai manahan air mata
Saat menyaksikan sosok kecil ini yang semakin terisak

Aku pandang sosok yang terbaring kaku
Sosok yang mengangkat tubuh ini sewaktu kecil
Sosok yang mencium kening ini setiap hari
Sosok yang telah mencari receh demi sesuap nasi untukku

Usai ini.....
Dengan siapa aku terlelap tidur?
Dengan siapa aku melespankan tawa?
Dan untuk siapa aku bertahan hidup?

Ibu...
Secepat inikah kau ucapkan selamat tinggal untukku?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun