Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Menikmati Kota Bandung dengan 500 ribu Rupiah

1 November 2010   07:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:56 3468 0

Siapa bilang uang sedikit tidak bisa mengunjungi tempat-tempat wisata? Tidak bisa jalan-jalan? Saya sudah membuktikannya. Percaya atau tidak, inilah pengalaman saya. Dengan uang sebesar 500 ribu rupiah, saya menikmati keindahan kota Bandung. Tentunya ada tips dan trik yang mesti dilakukan untuk mencapai tujuan ini. Pembagian pos keuangan harus benar-benar ter-manage dengan rapi.

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman wisata super murah. Dengan biaya lima ratus ribu rupiah per orang, saya dan lima orang teman menjelajahi kotaBandung, mulai dari Bandung Selatan, Bandung Utara dan Bandungkota. Jumlah itu tidak termasuk wisata belanja atau pembelian souvenir-souvenir.

Ini adalah wisata yang baru pertama kali saya alami. Wisata yang super duper murah, super hemat. Maksud saya, perjalanan wisata ini bukan wisata kuliner. Tapi wisata ke tempat-tempat yang terkenal yang ada di kota Bandung. Memang tidak semua tempat bisa dicapai, karena memerlukan waktu yang tidak sedikit. Tapi paling tidak kami bisa menikmati tempat-tempat wisata yang menurut kami terkenal dan penting.

Berikut ini tips dan trik yang kami lakukan untuk bisa menikmati perjalanan wisata ini. Dengan senang hati saya akan berbagi di sini.

Waktu wisata : Sabtu – Senin, 9 – 11 Oktober 2010

Jumlah wisatawan : 6 orang

Biaya per orang : 500 ribu rupiah

Biaya-biaya yang dikeluarkan :

1. Sewa mobil 3 hari 2 malam

2. Bensin

3. Tarif Tol

4. Makan siang & makan malam

5. Belanja makanan & minuman

6. Tabung Gas kecil

7. Tiket masuk wisata

8. Parkir mobil

Tips sebelum berangkat :

A. Perlengkapan gotong-royong

1. Makanan dan Sayuran

Kami berbagi tugas untuk membawa makanan lauk-pauk yang bisa tahan dua sampai tiga kali makan, kecuali nasi putih untuk makan siang hari pertama.

Lauk-pauk dibuat kering agar cukup tahan lama, seperti ayam bakar (untuk satu kali makan), balado tempe, balado kentang, dan balado kari ikan asin. Sedangkan sambal harus sambal goreng. Semuanya sesuai selera.

Sayuran mentah atau lalapan secukupnya sebagai pelengkap. Menu satu ini boleh tidak dibawa. Tapi dengan lalapan ini makan siang jadi komplit nikmatnya.

Ditambah lagi pop mie gelas, saos sambal, kecap, roti tawar plus margarine dan coklat tabur. Mie bisa dimakan waktu malam dan roti untuk sarapan pagi.

2. Minuman

Minuman berupa air mineral gelas 2 kardus, kopi, teh, wedang jahe, gula putih dan susu.

3. Makanan Ringan atau Snack

Makanan yang satu ini jangan dilewatkan. Karena makanan ringan atau snack ini akan berguna sebagai cemilan yang menemani kita dalam perjalanan dan di tempat wisata.

Biasanya yang kami beli di tempat wisata adalah rujak buah. Rasanya yang segar dan pedas membuat suasana tambah semangat. Tapi kalau tidak ada, ya kami hanya menikmati buah-buahan yang kami bawa dari rumah plus cemilan.

4. Buah-buahan

Jangan terlewatkan juga untuk menyegarkan tubuh dengan vitamin alami, yakni buah-buahan. Bukan saja sebagai pencuci mulut setelah makan, tapi akan menyegarkan saat di tempat wisata bercuaca panas. Apalagi kalau di tempat wisata itu tidak ada yang jual rujak buah.

5. Obat-obatan

Tubuh yang sehat dan fisik yang kuat akan memudahkan perjalanan. Berwisata ke tempat yang dekat sekalipun bila kondisi tidak sehat, tidak fit, maka wisata menjadi tidak nikmat. Malahan bisa menyusahkan orang lain.

Tetapi untuk mengantisipasi keadaan-keadaan yang tidak diinginkan, makan obat-obatan perlu disiapkan. Obat yang perlu dibawa seperti obat sakit kepala, obat flu, obat sakit perut, obat maag, minyak kayu putih, balsam, obat merah atau betadine, tensoplas, dan obat sakit-sakit tertentu yang dibawa sendiri.

6. Perlengkapan masak :

6.1 Kompor gas super kecil

6.2 Tabung gas super kecil

6.3 Panci kecil

Perlengkapan ini sangat berguna ketika wisata alam yakni untuk memasak mie, membuat minum teh, kopi, wedang jahe atau susu.

7.Tenda (jika perlu).

B. Perlengkapan pribadi :

1. Baju ganti beserta baju dalam untuk wisata

2. Baju tidur

3. Perlengkapan shalat

4. Perlengkapan mandi seperti handuk, sabun mandi cair, shampoo, pasta gigi dan sikat gigi.

5. Krim wajah untuk siang hari, pelembab bibir dan pelembab kulit. Semua ini untuk melindungi tubuh dari cuaca yang membuat kulit kering atau bibir pecah-pecah.

6. Sandal, sepatu, payung, topi dan kaca mata hitam.

7. Selimut, jaket, sleeping bag dan kaos kaki. Semua ini berguna untuk tidur di alam terbuka atau berkemah.

Bandung, Sabtu 9 Oktober 2010

Berangkat dari Jakarta pukul 8.30 wib. Tempat penjemputan di jalan baru Kp. Rambutan.

Bandung Selatan

1. Kawah Putih (Putih Crater)

Tempat tujuan pertama wisata ini sangat sangat mengejutkan! Pasalnya ketika kami sampai di lokasi, seorang petugas perempuan langsung menanyakan berapa jumlah pengunjung. Ketika kami jawab 6 orang, petugas itu menyebut angka 240 ribu rupiah.

What??? Kami terkaget-kaget mendengarnya. Betapa tidak! Kami tidak menyangka tiket masuknya melambung sangat tinggi. Padahal menurut data di internet sekitar 5 ribuan. Sekarang menjadi 15 ribu rupiah per orang. Yang paling mengagetkan kami adalah tarif mobil sebesar 150 ribu rupiah. Gila! Alasannya untuk biaya perlindungan hutan.

Karena shock, kami minta izin dulu untuk mufakat terlebih dulu. Mobil ditepikan di pinggir jalan. Saat kami sedang bermufakat, tiba-tiba seorang petugas menghampiri mobil kami. Dia menawarkan biaya 150 ribu termasuk mobil. Mulanya kami tawar 100 ribu rupiah, tapi petugas itu tidak mau. Kami naikkan jadi 120 ribu rupiah, dia tidak mau juga. Olalaa...

Akhirnya kami menyetujui juga setelah bersepakat dan mendapat jaminan keamanan. Jadilah 150 ribu rupiah melayang.

Ketika menerima tiket masuk, kami hanya mendapatkan 3 buah tiket masuk dengan harga 15 ribu rupiah per tiketnya. Kami kaget lagi.

“Orangnya ’kan 6, Pak?“ tanya kami berbarengan.

Dengan entengnya si petugas itu menjawab, “Tidak apa-apa. Saya yang menjamin kok.“

Kami bengong mendengar jawaban tersebut. “Kalau nanti ada pemeriksaan gimana, Pak?“

“Tidak ada pemeriksaan lagi. Percaya sama saya.“

Setelah diyakinkan dengan diberikannya nomer handphone petugas itu, kami memasuki area kawah putih. Sepanjang jalan menuju ke kawah putih kami melontarkan lagi kekagetan kami itu.

Seorang teman berkomentar, ”Ini namanya perampokan pribumi.”

Sungguh diluar dugaan!

Tips : Persiapkan uang tunai untuk belanja dialihkan ke wisata diluar prediksi seperti ini.

Sesampainya di kawasan wisata Kawah Putih, kami menikmati suasana alam yang menakjubkan. Dari atas kami melihat kawah putih dengan perbukitan batu yang menghijau oleh pepohonan.

Berikut ini foto-foto wisata Kawah Putih :

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun