Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Sengman Bagai “Seng Bunyi”, SBY= “SemBunYi”???

4 September 2013   04:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:23 705 0
SOSOK Sengman tiba-tiba populer setelah namanya diungkap dalam persidangan kasus suap impor daging sapi. Pengakuan ini disampaikan Ridwan Hakim saat bersaksi untuk terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), beberapa waktu lalu.

Putra Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin itu mengungkapkan adanya seseorang yang bernama Sengman, utusan presiden yang menerima uang sebesar Rp40 Miliar dari PT Indoguna Utama.

Seketika itu, nama Sengman pun bagai atap seng yang dibunyikan (terkena dilempar batu) hingga semua orang pun tiba-tiba kaget mendengarnya. Dan semua perhatian pun kini tertuju kembali kepada persoalan kasus sapi tersebut. Bagaimana tidak, “sapi” itu mulai “menyeruduk” nama Presiden SBY.

Namun pihak istana dan sejumlah petinggi Partai Demokrat pun ramai-ramai membantah pengakuan Ridwan Hakim tersebut, seakan mereka mencoba “menyembunyikan” jalinan “KEDEKATAN” antara SBY dan Sengman.

Padahal jauh sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sudah menduga ada pihak lain di luar PKS yang terlibat kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian itu. “Saya menduga mungkin disebut juga nama-nama pihak lain,” ungkap Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto seperti dilansir pada jpnn.com.

Meski begitu, Bambang mengaku belum mengetahui apakah pihak luar yang dimaksud itu adalah seorang pengusaha asal Palembang, Sumatera Selatan, Sengman Tjahja.

Ketika itu, Bambang pun menyatakan, KPK akan membuka identitas orang-orang yang diduga terlibat pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta nanti, termasuk siapa sosok Sengman Tjahja.

Pada pemberitaan lainnya, juga disebutkan bahwa Sengman turut membantu PT Indoguna Utama mendapatkan jatah kuota impor daging 30 ribu ton.

Sengman Tjahja adalah seorang pengusaha Hotel Princess, Kompleks Ilir Barat Permai, Palembang. Dikabarkan, Sengman berteman dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jauh sebelum SBY sebelum menjadi presiden.

Makanya, mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli juga mengaku heran dan bingung, mengapa istana dan para kader Partai Demokrat berlomba-lomba membantah hubungan kedekatan Sengman dengan SBY.

Padahal, kata Rizal Ramli, SBY sangat mengenal Sengman. Perkenalan keduanya sudah berlangsung cukup lama, terjalin sebelum SBY menjadi presiden dan masih aktif di militer.

“Sengman itu pengusaha dari Sumatera Selatan. SBY kenal dia saat jadi Pangdam di sana,” ujar Rizal Ramli kepada wartawan di Jakarta, Jumat malam (30/8) sembari menambahkan bahwa Sengman adalah sosok pengusaha di bidang perhotelan dan properti. Saat SBY jadi Pangdam II Sriwijaya, Sengman terlibat kasus lotre (perjudian).

Perannya Sengman, katanya, cukup besar dalam membiayai SBY. “Dia pernah datang ke kantor cerita, dia-lah (Sengman) yang awal-awalnya membiayai SBY masuk politik. Saya tahu-lah,” tutur Rizal Ramli yang pernah bersama SBY menjadi tulang punggung kabinet Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri.

Meski tahu banyak soal pertemanan SBY dengan Sengman, namun Rizal Ramli tidak bisa memastikan di mana Sengman, pria yang kira-kira berusia 60-an itu saat ini berada.

Namun dari informasi yang ada, Sengman saat ini sedang menjalani perawatan untuk operasi jantung di Gleneagles Hospital, Singapura.

Dengan kembali hebohnya kasus sapi ini, tidak sedikit pihak yang mendesak dan menaruh harapan agar nyali KPK tidak kendur karena harus berhadapan dengan penguasa. KPK harus membongkar secara terang-benderang semua pihak-pihak yang diduga terkait dalam praktek korupsi di negeri ini. Jangan ada sedikit pun yang “disembunyikan”. Sebab rakyat tidak akan pernah tersakiti dengan kebenaran, tetapi jangan pernah menghibur rakyat dengan kebohongan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun