Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi Pilihan

Sejarah Gempa Kobe Dan Trigger Yang Di Hasilkan, Bagaimana Dengan Indonesia?

26 Juli 2020   17:19 Diperbarui: 26 Juli 2020   17:46 296 5

Kota Kobe, Jepang 17 Januari 1995, pukul 5:46 pagi. Gempa bumi berkekuatan 7,2 dengan pusat gempa di bagian utara Pulau Awaji menghantam wilayah Hanshin, menyebabkan bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu 6.425 orang tewas dan 43.772 orang terluka. Khususnya, kerusakan bangunan sangat signifikan, dengan sekitar 110.000 rumah hancur total, sekitar 150.000 rumah rusak sedang  , dan sekitar 230.000 rusak ringan, menjadikannya angka yang tak terbayangkan.

Jalan bebas hambatan dan bangunan besar yang dirancang dan dibangun agar tidak impas dalam gempa Gempa Kanto Hebat seketika itu juga menyedihkan. Orang-orang Jepang di seluruh negeri sekali lagi teringat akan energi yang luar biasa dari bumi dan kengerian sesungguhnya dari gempa bumi besar tersebut.  Dalam lima tahun sejak itu, distrik Hanshin telah mengatasi banyak kesulitan dan telah terlahir kembali menjadi kota di mana tidak mungkin lagi membayangkan terjadinya bencana. Namun, ketika kota kobe  berubah, ketakutan akan momen itu tidak dapat dihapus dari hati manusia.

Kisah gempa kobe menjadi pelatuk ( trigger) akan kemajuan Jepang sebagai negara yang tingkat kegempa bumiannya cukup tinggi, bahkan Jepang selalu dilanda gempa bumi setiap tahunnya,  gempa terdasyat terakhir adala gempa bumi dan tsunami di kota fukushima pada tahun 2011. Yang mana penulis berada di Jepang pada saat itu.  Semangat melindungi rakyat Jepang dalam menghadapi bahaya gempa bumi sangat kuat pasca gempa besar kobe, tidak hanya dari pemerintah akan tetapi pihak swasta khususnya perusahaan-perusahaan konstruksi,perusahaan pengembang perumahan berlomba-lomba menciptakan teknologi yang dapat memberikan perlindungan  bagi masyarakat Jepang. Berbagai teknologi rumah tahan gempa diciptakan dan dibangun dengan metode yang berbagai macam pilihan, mulai dari rumah tahan gempa konvensional maupun menggunakan sistem teknologi konstruksi  yang meredam gempa  tidak merambat kebangunan atau lebih dikenal dalam dunia Teknik sipil sebagai sistem isolasi seismic ( Base Isolation Seismic System).

Negara Jepang juga tidak menciptakan teknologi tersebut dengan sendirinya, tetapi belajar dari pengembangan konstruksi ke negara-negara maju di Eropa dan Amerika tentang rancang bangun sebuah konstruksi yang dapat melindungi rakyat Jepang dari gempa bumi. Jepang mengadopsi teknologi rancang bangun rumah tahan gempa dari negara maju dan di aplikasikan ke negaranya, sehingga banyak rumah-rumah yang dapat mengisolasi gempa terbangun di seluruh Jepang dengan berbagai metode dan konsep yang di tawarkan. Saat ini Jepang merupakan negara Industri yang sangat maju dalam industri konstruksi pengembangan rumah tahan gempa. Perusahaan-perusahaan konstruksi tersebut juga telah melebarkan sayap, berekspansi menjual produk rumah tahan gempa mereka sampai ke Indonesia.

Kejadian gempa di Indonesia yang sangat  menguncang simpati dan empati dunia adalah bencana gempa dan tsunami  Aceh, 26 Desember 2004, Pukul 7.59 pagi. Gempa bumi besar berkekuatan 9,1 sampai 9,3 skala Richter, dengan pusat gempa di Samudra Hindia, sekitar 85 km di barat laut Banda Aceh, menghantam wilayah Sumatera dan sebagian wilayah di Asia Tenggara dan Srilangka, menyebabkan bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya dari 283.100 orang tewas, 14.100 orang hilang dan 50.000 orang terluka serta 1.126.900 orang mengungsi . Khususnya, kerusakan bangunan sangat signifikan, ratusan ribu unit bangunan rusak berat dan ringan, menjadikannya angka yang tak terbayangkan. Tentu saja, bukan hanya rumah-rumah yang telah runtuh, seketika itu juga menjadi duka yang menyedihkan. kita tidak akan pernah melupakan video dan gambar yang sering masuk sebagai berita nasional maupun internasinal di televisi dan surat kabar. Seluruh warga dunia terhentak  mengucapakan duka dan bela sungkawa atas tragedi gempa tersebut.

Di kota banda aceh dan sebagaian wilayah sumatera yang terdampak gempa bumi itu di mana tidak mungkin lagi membayangkan terjadinya bencana. Di mana pun Anda tinggal di Indonesia, gempa bumi akan tiba-tiba datang ketika Anda melupakannya suatu hari nanti. Dari kedua peristiwa gempa bumi antara negara Jepang dan Indonesia yang berada di benua yang seluruh wilayahnya merupakan wilayah cincin api gempa bumi, Indonesia harus belajar dari Jepang tentang teknologi rancang bangun rumah yang dapat meredam gempa bumi yang tidak hanya melindungi manusia didalamnya tapi juga property yang ada dalam rumah itu. Gempa bumi bukannlah faktor yang membunuh manusia, tetapi struktur bangunan yang tidak mampu menerima getaran gempa yang besar ataupun sedang sehingga material bangunan dan benda yang ada dalam rumah roboh menimpa orang yang ada dirumah yang terampak gempa. Trigger dari Jepang menghasilkan Industri pembangunan rumah berteknologi yang tidak sekedar rumah  tahan gempa akan tetapi, teknologi yang bisa mengisolasi gempa bumi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun