Kalau kalian berkunjung ke Malang di Jawa Timur, jangan lupa untuk berkunjung ke Desa Sanankerto di Malang Jawa Timur. Pasalnya ada sebuah tempat wisata a yang unik dan menarik bernama Boon Pring.
Desa wisata ramah berkendara ini berjarak sekitar 36km dari Bandar Udara Abdurrahman Saleh, Malang, dan bisa ditempuh dengan jarak 1 jam dengan berkendara.
Dinamakan Boon Pring karena berasal dari kata Pring yang dalam bahasa Jawa artinya bambu, karena disekelilingnya banyak ditumbuhi tanaman bambu. Lokasinya berada di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Di sini kalian bisa melakukan aktivitaas-aktivitas menarik. Misalnya seperti berduduk santai di bawah pohon karsen di pinggiran danau kecil dengan airnya yang jernih. Berjalan-jalan di lorong tanaman bambu yang sejuk. Memberi makan burung merpati, ataupun yang cukup memacu adrenalin yaitu naik kuda.
Selain itu kalian juga bisa menyewa perahu untuk berkeliling danau. Dan kalau saya lihat di channel youtubenya, pemandangannya cukup bersih dan tidak ada sampah. Karena dalam sebuah wisata, menjadi tidak menarik jika lingkungan wisata kurang bersih dan tidak terawat. Tapi tidak untuk Boon Pring ini.
Kemudian kalian juga bisa menikmati serunya bermain flying fox atau meluncur dari ketinggian di atas danau. Tentu ini akan memacu adrenalin tersendiri.
Di sini juga ada andeman farm dimana kita bisa melihat koleksi ikan hias dan belajar membudidayaknnya. Lalu jika ingin menginap, di sini juga ada homestay yang nyaman dan bersih. Berwisata sehari mungkin kurang puas, makannya homestay ini ada untuk pengunjung.
Di desa ini juga ada kampung dolanan (mainan). Pengunjung bisa melihat anak-anak bermain egrang dari bambu, bermain gobak sodor, gangsing atau saya menyebutnya panggal. Lalu ada juga congklak.
Semua permainan tradisional ini ditujukan untuk melestarikan kesenian tradisional kita, sekaligus mengingat kembali masa kecil kita. Selain itu ada juga tari-tarian khas Malang yang semakin menambah daya tarik wisatanya.
Desa wisata Sanankerto merupakan program CSR dari Adira Finance x Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (KemenparekrafRI) dalam rangka memberdayakan potensi ekonomi lokal. Festival Kreatif Lokal ini berlangsung dari bulan Oktober hingga November 2022.
Diharapkan dengan adanya program CSR ini, menjadi contoh bagi desa lainnya agar dapat mengembangkan potensi daerahnya masing-masing.
