Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Perhimpunan Anggrek Indonesia Cabang Bantaeng Dipimpin Sri Dewi Yanti

19 September 2019   16:30 Diperbarui: 19 September 2019   16:50 14 0
"Saya titip kepada Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan agar anggrek ini mulai disajikan dimana-mana agar menjadi budaya di tengah masyarakat", ujarnya.

Wakil Bupati Bantaeng menyaksikan langsung prosesi pelantikan dan pengukuhan yang dilakukan oleh Irawati selaku Ketua Departemen Konservasi Dewan Pembina Pusat (DPP) PAI. Turut hadir diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantaeng, H Subhan.

Irawati dalam sambutannya mewakili Ketua DPP PAI mengatakan bahwa tanaman anggrek banyak terdapat di Pulau Sulawesi. Demikian halnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Semoga di masa mendatang Indonesia lebih dikenal lagi karena anggrek setelah sempat mengalami kemunduran.

Namun dengan adanya PAI yang terus eksis sejak tahun 4 November 1956, Irawati optimis budidaya anggrek semakin berkembang pula. Meski kata dia, dimulai dari hobi, tidak menutup kemungkinan bisa menghasilkan nilai ekonomis bagi para penganggrek.

"Awalnya mungkin hobi saja, berangsur-angsur bisa menjadi kegiatan yang meningkatkan perekonomian masyarakat Bantaeng khususnya para penggemarnya", pungkasnya.

Dia yang juga bekerja menangani anggrek di Kebun Raya Bogor mengajak pengurus DPC PAI Bantaeng dan pecinta anggrek di daerah ini untuk hadir sekaligus mengikuti ragam kegiatan pada Rakernas PAI di Batu, Malang dalam waktu dekat ini.

"Kami berharap bisa bertemu dan saling bertukar pikiran saat Rakernas di Batu, Malang nantinya", imbuh dia.

Kegiatan itu akan diisi pameran dan lomba. Dengan begitu, penganggrek dari seluruh Indonesia dapat memanfaatkannya untuk saling kenal dan menjalin keakraban. Tak kalah pentingnya kata dia, anggrek ini diarahkan sebagai agrobisnis, sehingga di Rakernas dapat pula dibangun kerja sama lebih lanjut. (AMBAE)


salam #AMBAE

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun