Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Gegara Amygdala

21 Oktober 2012   12:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:34 255 0
*sapu-sapu sarang laba-laba* terakhir kali posting disini entah abad keberapa. Ini baru kebangun lagi dari mati suri. Jadi sebenarnya postingan ini sudah ada di blog saya, tapi tetiba pengen di re-post disini hihi *apasihMan. jadi yasudahlah ya, sebelum saya harus kembali ke realita belajar demi midterm besok, langsung saya klik saja tombol publish ini. Saya baru selesai rapat saat mendapat informasi kali ini. Penyebabnya adalah ka Meita yang tiba-tiba menjelaskan kehidupan kuliahnya hari ini. Ceritanya kakak yang setingkat di atas saya ini ambil mata kuliah Biologi Manusia—mata kuliah yang kemungkinan akan saya ambil semester 7 nanti sebagai Supporting Course, haha. Singkat cerita, salah satu dari bab mata kuliah ini adalah tentang CINTA. Jadi ada kuliah tentang CINTA sodara-sodara. Entah kenapa jadi keinget adegan-nya Rahul, Anjali, dan Tina di Kuch Kuch Hota Hai zaman Neolitikum itu -_-“ Bagi orang seperti saya, yang tiap harinya disuapin nama latin dan realita fakta dalam bentuk data, mana ada mata kuliah yang bicara CINTA. Jadi mau nggak mau sebagai manusia normal adanya, saya penasaran seperti apa kuliahnya. Dan ka Meita pun mulai cerita… Kalau jatuh cinta itu ternyata bukan dari mata, bukan hanya perkara hati, tapi ternyata otak kita sebabnya ! Jujur saya baru tau. i mean..im not into phsycological thingy..so, yaaa… maafkan kenorakan saya. Jadi, saat kita jatuh cinta ada bagian di otak kita yang menurun kerjanya, nama bagian ini adalah Amygdala. sering denger juga sebenarnya (itu tuh bagian yang mirip kacang almond jaman SMA sering dijelasin), tapi baru tau kalau gara-gara melemahnya bagian ini, mayoritas orang yang jatuh cinta bakal nekat melakukan apa saja. Karena amygdala ini adalah bagian yang mengontrol rasa takut. Jadi kalau jatuh cinta, rasanya ga ada yang menakutkan. Dan Amygdala ini juga yang membuat segala hal apapun yang dilakukan orang yang kita cintai serasa benar. Tau kan kenapa sekarang in ur eyes, your crush has no faults. Bukan hati yang buta ternyata, tapi memang begitulah reaksi kimianya. Setelah baca referensi dikit-dikit, ada yang mengatakan reaksi ini hanya akan berlangsung kira-kira 12 sampai 18 bulan saja. Tapi kata ka Meita tadi, bisa bertahan sampai 3 tahun juga. Sisanya kita mulai realistis. Jadi mungkin gini, pengantin baru kenapa kelihatan mesra banget? ya mungkin karena si Amygdala ini masih males-malesan kerjanya. Nah pas udah 3 tahun kesono, amygdala mulai kerja normal lagi, dan pasangan ini pun mulai harus bertahan secara realistis, otak hatinya mulai sinkron. Masih ada cinta, tapi lebih didasarkan kepada realita. Gitu kali ya. Dan mungkin teori 3 tahun ini bisa benar. Sadar ga sih rata-rata hubungan pacar-pacaran berakhir di tahun ke-3? –gaada maksud curhat. Banyak berita artis entah Indonesia maupun Hollywood yang rata-rata bertahan pacaran sampai 3 tahun lalu putus. Coba deh survey. Mungkin karena peran si Amygdala ini juga kali ya…who knows. Jadi kalau tiba-tiba lagi kerasa gejala-gejala jatuh cinta..jangan salahkan si hati lagi. Coba minta restart ulang otak, benerin Amygdala-nya. HAHA.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun