Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Rabu Abu; Aku Hanya Abu

31 Oktober 2021   19:14 Diperbarui: 31 Oktober 2021   19:18 239 7
Pada dada pagi yang hening, dihadapan nyala lilin
doa-doa luruh. Mata yang seketika bernanar.
Mengenang adorasi paling kasih, yang mencintai hingga terluka. Membayar kasih dengan kepulangan.

Tangan-tangan terkatup mengiba ampun,
memelas kasih. Mengugat aku yang angkuh.
Bibir dikecup ragu-ragu, menasbihkan keluh kesah. Perihal kemarin ; gosip dibeber bibir dalam bangga.

Refleksi dan kontemplasi jauh mendulang sunyi.
Aku merinding. Abu bertengger di dahi, memberi alarm. Sesal, eksplorasi kata "aku hanya debu di alas kakiMu" Tuhan. Aku kecil diatas segala keluasan yang terberi.

Ada ikhtiar yang terlanjur membatu
Melebur bersama rapal-rapal doa.
Puas yang puasa, tantang yang pantang
Atau hati yang mekar dalam mati raga?
Mari menepih sepih, sebelum pulang kepada yang azali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun