Melawan berbagai rintangan kekurangan.
Mengais asik yang terusik.
Berbisik kesabaran dibawah menjulangnya, pohon yang bimbang.
Terkulai raut wajah yang lelah.
Jalur yang membentang.
Mengukur tekad impian yang sederhana.
Wahana-wahana yang ada.
Hanyalah sisa bentuk keadilan yang penuh pertimbangan.
Kami adalah korban yang menjadi beban, hingga impian kami lalu diendapkan. Mengikuti alur ibu pertiwi. Atas dasar kami masih berbakti.
Berbakti pada keadaan,
Kekurangan, dan rintangan yang telah dipilah lelah, penuh kesyukuran diatas kesejahteraan kehidupan para penikmat kekupuran.
Lomboktengah,08Februari2020