Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Sandung: Saksi Bisu Ritual Kematian Suku Dayak

2 Mei 2015   00:10 Diperbarui: 11 Oktober 2015   00:31 481 0

[caption id="attachment_414153" align="aligncenter" width="585" caption="Sandung, tempat penyimpangan kerangka jenasah yang diangkat dari pemakaman di tanah - tempat peristirahatan terkahir suku dayak - milik salah satu keluarga di Desa Dehes Asem, Katingan, Kalimantan Tengah | dok. Pribadi"][/caption]

Suku Dayak (ada yang menyebutnya Daya), merupakan salah satu dari banyak suku di Nusantara yang meletakan Ritual Kematian pada bagian yang paling tinggi dalam tatanan budaya.  Kematian dianggap sebagai awal dari perjalanan panjang menuju sebayan (alam setelah kehidupan/saruga/surga~orang dayak tidak mengenal adanya neraka).  Sehingga orang-orang yang mati, harus diberi bekal yang cukup, disediakan media perjalanan yang panjang serta tempat tinggal yang baik.  Semuanya itu disediakan oleh keluarga yang masih hidup.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun