Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Dua Bulan Hidup Tanpa Gadget

13 Oktober 2011   16:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:59 413 0

Awal Nopember 2008, saya bersama beberapa teman berangkat ke India untuk mengikuti sebuah kegiatan keagamaan selama dua bulan penuh.

Sebenarnya tidak ada pengumuman resmi yang secara khusus melarang para peserta membawa ponsel, kamera, laptop atau gadget lain selama mengikuti kegiatan tersebut. Hanya ada anjuran agar dapat lebih berkonsentrasi mengikuti berbagai program maka sebaiknya  para peserta tidak membawa barang-barang semacam itu. Saya memilih mengikuti anjuran ini, sementara beberapa teman terlihat masih ada yang membawa gadget.

Begitu memutuskan berangkat, di samping meninggalkan istri dan anak,saya juga meninggalkan ponsel, kamera dan laptop yang biasanya saya tenteng ke mana-mana. Selama di India, saya juga sama sekali tidak menyentuh barang-barang semacam itu. Praktis selama itu saya putus hubungan dengan segala sesuatu di luar kegiatan saya.

Minggu-minggu pertama, saya merasa agak kikuk menjalani hidup tanpa anak, istri dan gadget. Biasanya sebentar-sebentar memanggil mereka untuk minta dibuatkan kopi, teh atau sekedar menggoda saja. Untuk gadget, saya biasanya tak pernah bisa berada jauh-jauh dari barang-barang tersebut, sebentar-sebentar memegang ponsel untuk bertelepon ria atau berkirim sms, setelah itu mengecek email dan browsing internet di laptop atau kadang-kadang juga menonton televisi.

Minggu-minggu berikutnya, saya mulai dapat beradaptasi dengan keadaan. Kebetulan kegiatan saya selama disana cukup padat. Dari mulai pagi, siang, sore hingga malam, kegiatannya lebih banyak jalan-jalan bersilaturahim kepada penduduk setempat, tentu saja ditemani oleh pemandu lokal.

Saat itu, saya merasakan kehidupan seperti diputar kembali ke awal tahun 1990-an, ketika gadget semacam ponsel atau komputer masih merupakan barang yang sangat asing bagi saya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun