Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Ironi Pragmatisme Politik

16 Oktober 2021   12:52 Diperbarui: 16 Oktober 2021   12:55 518 72
Ironi Pragmatisme Politik

Engkau tersenyum ketika berhadapan
Seseorang yang ahli dalam bercakap
Kemampuan narasi menggugah
Kelihaian argumentasi memukau
Tak bisa membedakan
Mana benar, mana salah
Mana baik, mana buruk
Bersanggama dalam satu tubuh

Ketika pesta usai
Ramai datang mendekati
Kawan, lawan; tak tahu mana lagi

Dalam dunia ini
Tak ada yang abadi
Kecuali kepentingan itu sendiri

Engkau tercerabut
Teman seiring tertinggal
Kawan sejalan tanggal

Menarik simpati
Mengenyuh empati
Para pencari suaka; ia kini kawan
Yang lupa ketika menjadi lawan

Engkau mengerti arah
Setelah segalanya menjadi purna
Dan berkata bahwa
Sekaliber Muhammad pun tertipu daya
Oleh Abdullah Bin Ubay
Sehebat Isa pun terpedaya
Oleh Yudas Iskariot
Betapa jargon para-para itu; menghipnotis

Di hadapan mereka
Engkau berkata; cukuplah Tuhan membalasnya
Sejarah pun mencatatnya
Politisi atau negarawan sejati
Segala jalan terlanjur tertempuh
Segala tuju telah tergapai

Ketika mereka tertunduk
Entah menyesal, entah malu, atau masih dalam pura-pura
Akankah Engkau kembali tersenyum
Setelah Kau membaca guratan-guratan wajah
Setelah Kau khatam membaca buku-buku terjemahan
Saat itu, ketika semua seolah menjadi sia-sia

Dimanakah Aku ?

Balikpapan, 16.10.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun