Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Algoritma Cinta

13 September 2021   10:10 Diperbarui: 13 September 2021   10:53 1018 97
Algoritma Cinta

Permulaannya adalah tatapan pada pandangan pertama
Satu dekade silam di sebuah rumah negara
Di situlah Aku pertama kali memandang kerumitan wajah

Selanjutnya benih-benih rasa muncul menaja
Kuresapi sebagai sebuah makna membara
Lalu berkecambah di dalam wadah yang lama tak bermaya

Lantaran mengadar pada ruang waktu selalu sama
Pandangan saban hari saling menatap
Kita terkungkung makin dalam, mengarungi masa

Penyebabnya ialah cinta kian tumbuh di hati dan jiwa
Kuberanikan diri menatap wajah dan kedua bola mata
Lalu Kukecup tangan kanan pertanda mengiba

Pemicunya adalah rasa Kau balas lebih bermakna
Kusambut isyarat Kau kirim di setiap angin senja
Lalu Kusimpan rapat-rapat dalam nampan rahasia

Penyulutnya adalah Aku terlalu dalam mencinta
Hingga tak tersisa lagi buat yang lainnya
Dan Kau sambut sepenuh kama

Pemantiknya ialah kerinduan tak kunjung bermuara
Konsisten dan konsekuen menjaga kedigdayaan asmara
Kita bersepakat merawatnya

Penajam Paser Utara, 13.09.2021
Ali Musri Syam Puang Antong

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun