Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Sang Pencerah

26 November 2020   10:22 Diperbarui: 26 November 2020   10:53 342 86
Sang Pencerah

Pada sebuah jalan gelap
Berjalan menyusuri lorong-lorong pengap
Melangkah megap-megap
Tak sedikitpun titik terang
Meraih tangan untuk menuntun

Tak surut semangat, terus menjelajah
Mengandalkan insting semata
Semakin jauh, semakin gulita
Dipersimpangan jalan seribu makna
Kutemukan asa

adalah Dia;
Sang pencerah
dengan sebuah lampu pijar redup ditangan kanan
Sepotong pensil patah di tangan kiri dan kertas putih kusam  
Menuntun perlahan-lahan

Semburat cahaya itu lemah
Tidak terang benderang
Dijaganya dengan lapang
Berharap diperjalanan waktu panjang
Tak lekang dimakan zaman

Dalam benak pikirnya hanya satu terpatri
Mereka tumbuh layaknya pohon-pohon kokoh berdiri
Kuat, tegar menahan badai
Mencari jati diri
Untuk cinta padamu negeri

Tak ada hal istimewa pada dirinya
Kecuali ikhas hati, tulus jiwa
Segala yang ada padanya sederhana
Tiada nilai materi, tiada mewah
Hanya ilmu pengetahuan semata

Penajam Paser Utara, 25 November 2020
Ali Musri Syam Puang Antong

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun