Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Sisi Lain Penilaian Orang

24 Februari 2014   01:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:32 96 1


Penilaian orang terhadap anda adalah bagian dari dinamika hidup. Orang hidup bebas menilai apa saja dan kepada siapa saja. Tak elak presiden SBY juga terkena penilaian dari rakyatnya. Ada yang bilang baik ada juga yang bilang buruk. Tapi menurut saya pak SBY memang kurang tegas sih. Gak tau kenapa? hehe. Loh, kok saya bicara tentang SBY. Kembali ke pokok persoalan. Jika anda dinilai oleh orang lain seburuk apa pun nikmati saja. Dalam arti jika penilaian orang terhadap anda adalah benar, maka anda harus segera instropeksi diri kemudian berbenah. Namun jika penilaian orang terhadap anda salah, jadikan itu semua sebagai bumbu kehidupan. Hidup haruslah seperti itu. Ada yang manis dan pahit. Pastinya anda juga merasakan tidak enak jika hidup hanya datar-datar saja. Saking baiknya anda, kemudian tidak ada seorang pun yang mengkritikkan bahaya. Takutnya jika anda banyak pujian, bisa-bisa anda menjadi sombong. Kemudian lupa bahwa anda sebenarnya juga manusia yang memiliki banyak kesalahan.


Orang maungataian anda dengan kata apa saja boleh. Asal itu ada faktanya. Jika tidak? Mungkin orang lain tidak suka terhadap anda karena anda hebat, pintar dan lain sebagainya. Mentahkan saja penilaian orang kepada anda jika itu salah. Maka hidup anda akan lebih indah. Toh, jika anda terlalu memikirkan orang yang mengkritik anda habis-habisan. Kapan anda maju? Kapan berubah? Kapan juga bercermin untuk menjadi lebih baik. Bebas kok mau menilai apa saja. Orang kan hanya bisa menilai, sedangkan yang tau pasti ya diri kita dong. Right?


Janganlah kemudian setelah dinilai orang bahwa anda itu jelek, jalannya kurang tegap, penambilan kurang keren, gaya bahasa kurang intelek. Lalu anda menggunakan bedak yang tebal biar putih biar orang lain menilai anda ganteng. Tidak usah begitulah. Sudah dari soononya gitu ya syukuri saja. Tuhan saja menciptkan manusia dalam bentuk yang berbeda-beda. Orang ganteng itu kan karena ada orang yang jelek. Begitu juga orang yang kaya karana ada yang miskin. Apakah kemudian jika tidak ada orang miskin kemudian orang akan mendapat sebutan kaya. Tentu tidak. Bagaimana jadinnya jika semua orang kaya? Tidak ada yang mau jadi buruh tani, tidak ada yang mau jadi pembantu. Hambar dong pastinya. Tapi saya berdoa semoga rakyat Indonesia semakin sejahtera. Yang miskin bisa menjadi kaya dan bisa sedekah untuk orang lain. Dan semoga jika sudah kaya menjadi manusia yang amanah dan tambahtawadhu'. Aamiin.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun