Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Cerpen | Kelam

20 Maret 2017   09:07 Diperbarui: 20 Maret 2017   09:16 482 5
Tampaknya langit sedang tidak bersahabat dengan mentari. Ia lebih memilih awan untuk menyelimuti wajahnya dan menutup rapat cahaya mentari. Siang ini gelap, segelap hidupku. Aku duduk termenung di samping nisan Ayah yang sudah rapuh dimakan rayap dan hanyut bersama kenangan yang kelam. Kusematkan setangkai mawar merah diatas nisannya, kuharap ayah menerimanya dengan senang hati. Daun-daun mulai jatuh dari tangkainya. Angin menyapu wajahku dengan rintik hujan yang semakin deras. Tubuh mungilku basah kuyup. Aku ingin menangis. Semua ini berawal dari wanita janda yang tak berhati itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun