31 Oktober 2011 14:28Diperbarui: 26 Juni 2015 00:141383
Jumlah uang digelontorkan pemerintah sebanyak Rp. 123,600,000,000,000.- untuk subsidi BBM dan gas pada APBN 2012 sepertinya akan terbuang sia-sia dan menyisakan karbondioksida. Coba bayangkan asap-asap yang mengepul dan karbondioksida yang terus mengapung di atmosfer akibat dari 'pembakaran' uang sebanyak itu. Mubazir kan ?Uang 123,6 Trilyun bukanlah sedikit, memiliki 10 % dari nilai tersebut sudah dipastikan dapat mencalonkan diri jadi Gubernur bahkan Presiden untuk membiayai kampanye dan pencitraan diri pada masyarakat. Memang benar dan tidak salah anggaran itu untuk subsidi, tapi siapakah yang menikmatinya ? pemilik kendaraan roda dua, roda 4, roda 6 atau roda 12 ?Jumlah kendaraan bermotor roda dua memang hampir tiga kali lipat dari roda 4 atau lebih (Roda dua : 52.433.132 unit dan mobil : 18.281.437 unit, BPS 2009) namun pemakaian BBM bersubsidi oleh mobil hampir 10 kali lipat dari motor, jadi sudah dipastikan kendaraan Roda dua lebih sedikit mengkonsumsi BBM bersubsidi, selanjutnya sudah ditebak siapakah yang banyak menikmati subsidi BBM, sudah jelas jawabannya, pemilik mobil. Siapakah pemilik mobil ?, itu tidak usah dijawab lagi.Bila uang subsidi tersebut diberdayakan dengan memberikan modal kepada pemuda atau sarjana yang kreatif untuk membuka usaha baru sebanyak 1.000.000 pemuda/mahasiswa dengan masing-masing mendapatkan bantuan senilai Rp. 30.0o0.000,- maka uang tersebut hanya berkurang 30 trilyun saja, namun telah mampu mengurangi pengangguran dan kemiskinan sebanyak 4.0oo.ooo penduduk Indonesia dengan asumsi 1 usaha memperkerjakan 3 orang.
Bukan hanya itu, bantuan dapat diberikan kepada penduduk miskin sebanyak 2 .000.0000. kepala keluarga (Kk) sebagai bantuan membuka industri kreatif sesuai potensi masing-masing daerah dengan jumlah nilai bantuan Rp. 20.000.000,- secara tidak langsung pendududk miskin akan berkurang, seiring dengan itu, terjadi penigkatan daya beli masyarakat bila pendapatannya menjadi naik.
Wah, masih banyak dong uang subsidi belum terpakai, 50 trilyun. Uang itu dapat dipergunakan untuk memperbaiki infrastruktur yang masih minim, khususnya di daerah terpencil. Daripada uang itu hanya menghasilkan karbondioksida dan sia-sia belaka.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.