Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Peringati Hari ASI Sedunia, Puan Maharani Apresiasi Ibu-ibu Patriot Berbagi ASI di Massa Pandemi

31 Juli 2021   18:03 Diperbarui: 31 Juli 2021   18:09 148 1
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani menyatakan apresiasinya pada seluruh ibu-ibu dan komunitas berbagi kebutuhan air susu ibu (ASI) selama masa Pandemi Covid-19. Menurut Puan, ini adalah cerminan jiwa patriot yang sangat dibutuhkan untuk bersama-sama melewati masa yang sulit.

"Asupan ASI bagi anak sangat penting untuk menjaga nutrisi demi meningkatkan daya tahan tubuh mereka," ujar Puan pada keterangan persnya pada Minggu (1/8/2021).

Dari data yang diterimanya, Puan melihat banyak kebangkitan gerakan sosial ibu hingga komunitas yang menghubungkan kebutuhan ASI dengan para pendonor. Distribusinya juga dilakukan dengan baik sehingga sampai pada yang membutuhkan.

Menurut Puan, perbuatan mulia dan terpuji ini mencerminkan dengan semangat perayaan Hari ASI Sedunia yang dirayakan setiap 1 Agustus. Hari ASI sendiri dicetuskan untuk mendukung gerakan menyusui.

Pada masa pandemi ini, tutur Puan, memang banyak orang tua yang menjadi korban Covid-19. Baik mereka yang harus berpulang pada Yang Maha Kuasa atau menderita sakit sehingga tidak bisa menyusui buah hatinya. Anak-anak menjadi terkena dampaknya.

"Saya harap gerakan mulia ini juga diikuti oleh ketanggapan pemerintah untuk menjadi penyambung kedermawanan antar-daerah atau lebih luas lagi. Kita bisa bekerja sama dengan rumah sakit ibu dan anak untuk menerima donor ASI dan memenuhi kebutuhan yang memerlukan," kata Puan.

Puan memandang bahwa gerakan pendonor ASI ini turut pula menjadi upaya membentuk imunitas yang kuat bagi anak-anak secara jangka panjang. Pasalnya, virus Covid-19 pun terus bermutasi dan dibutuhkan daya tahan yang kuat untuk menghindarinya. Apalgi, anak-anak di bawah usia 12 tahun belum bisa divaksin.

Kebutuhan ASI adalah salah satu cara paling efektif untuk membantu memastikan kesehatan anak. ASI mengandung antibodi yang meminimalisir anak-anak dari risiko terserang penyakit umum. ASI menurut Organisasi Kesehatan dunia (WHO), ialah makanan yang ideal untuk bayi untuk memenuhi energi dan nutrisi pada bulan-bulan pertamanya.

Menurut Puan, selanjutnya pemerintah bisa mendirikan sentra donor asi yang lebih sistematis. Pasalnya, kebutuhan ASI ini tidak hanya genting di saat pandemi. Ada saja kebutuhan karena berbagai kejadian.

Puan mencontohkan ketika bayi lahir prematur atau sang ibunda mengalami kondisi yang tidak memungkinkan untuk memberi ASI. Perhatian pada ibu dan bayi perlu lebih ditingkatkan. Kesadaran itu bisa dimulai dari sekarang.

Puan juga mendukung penuh untuk pemenuhan kebutuhan lembaga yang mengawasi screening pedonor ASI. Peraturan Menteri Kesehatan bisa segera disusun untuk membuat rancangan yang memenuhi kebutuhan ini.

Kementerian Kesehatan bisa bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) memberikan perhatian penuh atas kebutuhan ASI di tengah masyarakat. Sinergi segera dilaksanakan agar masalah cepat diatasi.

"Ini adalah persoalan nutrisi anak-anak yang harus dipenuhi setiap hari. Jika tidak, ada dampak kesehatan yang menyertainya. Kita harus bergerak cepat, tepat, serta sistematis untuk mewujudkan aturan pendonoran ASI ini," tutur Politisi PDI Perjuangan itu.

Puan juga menambahkan bahwa jika permasalahan tersebut ditunda-tunda maka pemenuhan gizi anak pun otomatis akan tertunda. "Masalah nutrisi bayi dan anak ini tidak bisa ditunda-tunda,"

Menurut Puan, sebelum pandemi saja, pemberian ASI belum memenuhi standar ideal. Puan mengutip riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 yang mencatatkan baru 52 persen bayi berusia di bawah 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif.

Pemenuhan nutrisi anak sedini mungkin ini juga menjadi perhatian khususnya untuk menghindari bertambahnya angka stunting di masa pandemi. Indonesia masih mencatatkan persentase yang tinggi terkait anak-anak yang menderita stunting.

"Nasib anak-anak di masa pandemi ini perlu sangat diperhatikan. Hidup mereka sekarang terbatas, tidak bisa belajar dan bebas mengeksplorasi lingkungan sebagaimana anak-anak berlaku sebelum pandemi. Jangan sampai kebutuhan nutrisi mereka dipangkas," ujar Puan.

Puan melanjutkan bahwa, usaha sudah dimulai oleh masyarakat untuk menyalurkan ASI, kini saatnya pemerintah untuk menyambut dan membantu gerakan baik ini. Demi anak Indonesia dan generasi penerus bangsa yang sehat dan dapat mencapai tumbuh kembang terbaiknya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun