Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Inter Milan Vs AS Roma: Perang Dua Tim Pesakitan

17 September 2011   08:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:53 212 0

Start buruk yang mengawali kompetisi musim ini mewarnai kubu Inter Milan dan As Roma. Bagi Inter tiga kekalahan beruntun yang baru saja diperoleh merupakan satu catatan yang sangat buruk. Pada laga Copa Italia, meski sempat memimpin pada babak pertama, Inter harus kehilangan gelar mereka tahun lalu setelah Milan bangkit di babak kedua dan merubah keadaan menjadi 2-1 untuk Ac Milan.

Setelah itu, laga perdana Inter Milan di kompetisi Serie A juga diawali oleh kekalahan. Bertandang ke Renzo Barbera, pasukan Nerazzurri bertekuk lutut di hadapan tuan rumah Palermo dengan skor 4-3. Padahal Palermo baru saja melakukan pelatih pada awal bulan September ini.

Pada pertandingan tersebut, Palermo sempat dua kali tertinggal dari goal-goal Diego Millito, tetapi kelengahan lini belakang yang membuat Palermo bangkit dan mengubah keadaan menjadi berbalik unggul di lima menit akhir.

Kekalahan Inter berlanjut di ajang yang lebih bergengsi. Bermain di hadapan publik Giuseppe Meazza, Inter Milan yang juga menyadi bagian terdepan kandidat juara dipaksa menyerah oleh tim promosi dari Rusia, Trabzonspor. Laga yang digelar Kamis dini hari WIB (15/9/2011) itu berjalan lambat sejak awal, dan kesalahan paling besar Inter Milan adalah mereka terlalu banyak membuang peluang emas. Terhitung selama 90 menit, Nerazzurri menciptakan delapan peluang emas lewat Giampaolo Pazzini, Yuto Nagatomo, Mauro Zarate, dan Diego Milito, tapi tidak satu pun yang bisa menembus gawang lawan.

Tapi apalah arti peluang bila tidak bisa diselesaikan dengan sempurna. Trabzonspor pun tidak menyia-nyiakan ketumpulan lini depan Inter itu. Mereka bisa mencuri sebiji gol saat pertandingan memasuki menit-76 lewat Ondinej Celtuska. Bola rebound hasil tendangan volley Halil Altintop bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Celustka dari sudut sempit. Inter pun terjepit setelah tertinggal 1-0.

Kelalahan demi kekalahan Inter Milan pada awal kompetisi musim ini merupakan hasil yang cukup buruk. Mengingat pada tahun-tahun sebelumnya Inter sempat menjadi raja eropa dengan trable winnernya. Gaya pelatih Gian Piero Gasperini pun kian dipertanyakan. Gasperini dengan strategi offensive 3-4-3 terbukti belum padu dengan gaya Inter Milan sepeninggal Mourinho. Lini depan Inter boleh dibilang cukup bagus. Kehadiran Mauro Zarrate membuat daya gempur Inter semakin cepat. Namun, semua itu tak cukup. Inter memiliki pertahanan yang begitu rapuh. Terbukti pada laga-laga pramusim Inter cukup banyak kebobolan dari lawannya.

Begitu pula dengan AS Roma, dalam bursa transfer musim ini, AS Roma bisa dikatakan cukup aktif dalam urusan belanja.  Maarten Stekelenburg, Gabriel Heinze, Jose Angel, Miralem Pjanic, Bojan Krkic, dan Pablo Osvaldo adalah beberapa pemain dari rentetan geliat belanja Giallorossi yang tercatatat menjalani debut sebagai pemain inti kala menghadapi Cagliari.

Namun, pada awal pertandingan Serie A, bermain di hadapan public Olimpico, tim asuhan pelatih baru Luis Enrique ini harus bertekuk lutut di tangan Cagliari setelah kalah 2-1. Luis Enrique yang diharapkan bisa mengubah gaya permainan AS Roma menjadi lebih atraktif kini harus benar-benar memutar otak untuk menentukan format terbaik untuk timnya. Setelah disingkirkan dari Liga Europa oleh Slovan Bratislava.

Rentetan hasil tersebut membuat publik kota Roma mulai meragukan kualitas Luis Enrique yang sejatinya diharapkan bisa menyulap AS Roma menjadi Barcelona di Italia. Artinya, setelah skema 3-4-3 milik Gian Piero Gasperini yang kini mulai dipertanyakan Intersiti pun bisa dibilang bernasip sama.  Luis Enrique yang mengusung pola 4-3-3 di Roma yang mengimitasi Barcelona kini sedang terguncang.

Tentunya, kedua skuad masih memerlukan waktu untuk menjadi tim solid yang sesuai keinginan pelatih. Sayangnya, waktu adalah kemewahan yang tak dipunyai Inter dan Roma. Belum lagi menghitung ketertinggalan dari tim-tim yang sudah melaju dipuncak klasemen dan efek buruk buat sisi psikologis tim. Tak pelak, Inter dan Roma sama-sama wajib meraih hasil bagus sabtu besok.

Pada pertandingan melawan AS Roma, Inter diprediksikan mengubah taktik dengan mengusung pola 4-3-1-2 yang menjadi warisan Mourinho. Akan tetapi beberapa punggawa yang sejatinya menempati posisi inti harus berkutat dengan cidera. Chivu, Motta, Maicon, Mereka dipastikan absen pada laga nanti.

Namun, diperkirakan Diego Forlan akan kembali memaksimalkan peluangnya bermain setelah tak bisa dimainkan di LC, energi penyerang baru yang sudah mulai menyumbang gol ini akan digeber II Biscione di Serie A.

Di lain pihak, Roma sebetulnya memiliki keuntungan berupa waktu persiapan yang lebih lama. Sudah tersingkir dari Liga Europa, I Lupi tidak bermain pada midweek lalu dan bisa berlatih selama seminggu penuh.

Dari apa yang disampaikan di atas, diperkirakan pertandingan Inter Milan vs Roma yang akan berlangsung di Stadion Giuseppe Meazza pada tanggal 18 September 2011 pukul 01.45 WIB ini akan berjalan keras dan ketat. Inter Milan yang memiliki pemain lebih komplit disemua lini dierkirakan akan memegang kendali permainan dan lebih banyak menyerang. Plus dukungan Interisti di Giuseppe Meazza mampu bangkit dan mememangkan pertandingan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun