Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Cak Rofiq, Jiwa Seni, dan Dekorasi Manten

13 Juni 2019   08:00 Diperbarui: 13 Juni 2019   08:09 36 0
Saya punya sahabat, dulu sekelas di PGAN Jombang, namanya Cak Mohammad Ainur Rofiq. Biasa dipanggil Cak Rofiq. Sewaktu sekolah di PGA (Pendidikan Guru Agama, tahun 89/90), tiap hari di boncengan sepeda jengkinya, ia selalu membawa kardus berisi kaligrafi. Setelah jam sekolah selesai, ia tidak langsung pulang, tapi membawa sepedanya dari rumah ke rumah, menjajakan kaligrafi yang ia cetak dan cat sendiri. Tak hanya di Jombang sepedanya ia kayuh, tak jarang sampai luar kota.

Saya banyak terinspirasi dari Cak Rofiq. Betapa ia ulet, tidak perlu malu, sambil sekolah juga bekerja. Bahkan, saya sempat membawa beberapa kaligrafi yang ia buat untuk saya jajakan dari rumah ke rumah. Tapi, tidak lama, karena saya merasa lebih beruntung dengan berjualan koran. Pagi-pagi dari pesantren menuju sekolah saya ampirkan koran ke rumah pelanggan; juga bila hari libur saya jualan koran di stasiun dan rumah sakit.

Kini, Cak Rofiq, di samping jadi guru, ia menekuni dekorasi manten. Lebaran kemarin saya sengaja ke rumahnya di Desa Bangle, Dapur Kejambon, Jombang. Itu foto kami berdua di depan rumah Cak Rofiq. Siapa saja bisa foto-foto di situ.

Cak Rofiq, sahabat saya ini memang luar biasa. Ia juga jago dalam seni suara. Beberapa kali ia juara dalam lomba menyanyi. Suaranya dalam membaca al-Qur'an juga bagus.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun