Saya banyak terinspirasi dari Cak Rofiq. Betapa ia ulet, tidak perlu malu, sambil sekolah juga bekerja. Bahkan, saya sempat membawa beberapa kaligrafi yang ia buat untuk saya jajakan dari rumah ke rumah. Tapi, tidak lama, karena saya merasa lebih beruntung dengan berjualan koran. Pagi-pagi dari pesantren menuju sekolah saya ampirkan koran ke rumah pelanggan; juga bila hari libur saya jualan koran di stasiun dan rumah sakit.
Kini, Cak Rofiq, di samping jadi guru, ia menekuni dekorasi manten. Lebaran kemarin saya sengaja ke rumahnya di Desa Bangle, Dapur Kejambon, Jombang. Itu foto kami berdua di depan rumah Cak Rofiq. Siapa saja bisa foto-foto di situ.
Cak Rofiq, sahabat saya ini memang luar biasa. Ia juga jago dalam seni suara. Beberapa kali ia juara dalam lomba menyanyi. Suaranya dalam membaca al-Qur'an juga bagus.