20 Maret 2017 20:15Diperbarui: 21 Maret 2017 06:002780
Brakkkk… suara pintu yang barusan aku tutup dengan sangat kerasnya. “Mengapa semua jadi begini… mengapa tidak ada yang mau mengerti aku” teriakku dengan kerasnya. Aku menghempaskan tubuhku ke kasurku dan menutup tubuh ku dengan selimut. Tidak terasa cairan bening itu mulai mengalir dari mataku. Hal ini terjadi karena kepalaku sudah pening untuk memikirkan semua masalah ini. Aku menangis karena tidak ada yang mau berpikir dewasa diantara kami. Yang ada hanya memikirkan siapa yang benar. Betapa malangnya nasibku ini.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.