Mohon tunggu...
KOMENTAR
Otomotif

Rela Ngga Makan Demi Kredit Mobil

26 Juni 2014   06:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:51 99 2
Waktu itu, peralihan tahun 2006 ke 2007.
Kurang lebih sudah setahun saya bekerja di ibukota dan sudah puas menikmati enaknya punya penghasilan sendiri. Bisa beli ini-itu sendiri, tanpa harus meminta kepada orang tua. Juga bisa memberi sesuatu kembali ke orang tua, terutama kepada Ibu, meskipun ala kadarnya.

Lalu saya berpikir, sudah setahun bekerja, kok tidak ada wujud yang membuktikan bahwa saya punya pekerjaan. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli mobil. Gila!

Kenapa gila? Karena, besar pasak daripada tiang. Menghitung penghasilan, jelas waktu itu sangat tidak mungkin untuk saya bisa membeli sebuah mobil. Bekas sekalipun. Tapi demi sebuah pembuktian diri, saya berketetapan hati untuk mengumpulkan uang muka kredit mobil.

Bagaimana caranya? Gampang! Setengah penghasilan saya setiap bulannya, langsung masuk deposito online. Ketika akhir bulan, di penghujung periode gajian, ternyata uang saya habis, ya benar-benar bisa tidak makan dengan layak. Sebungkus nasi goreng diatur untuk 3x makan. Karena sekali uang didepositokan, selama minimal periode sebulan, uang tidak dapat diganggu-gugat.

Namun, setiap perjuangan itu tidak ada yang sia-sia. Termasuk perjuangan saya. Di akhir tahun, saya berhasil mengumpulkan uang muka untuk kredit mobil. Proses pengajuan kredit mobil pun sangat mudah. Melengkapi persyaratan yang ditentukan, setor uang muka, tanda tangan sana sini, mobil pun diantar ke rumah.

Mudah bukan? :)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun