Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Diplomasi Ketulusan Hati

16 November 2014   22:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:40 146 0

Sebelumnya rasa bangga menyeruak manakala menatap foto-foto Presiden Soekarno berbincang akrab dalam balutan acara informal dengan Presiden JFK. Saat ini haru dan bangga kembali terasa saat menyaksikan Presiden RI menjalankan amanah Pembukaan UUD 1945: … ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…. Makna kalimat sakti tersebut diterapkan tidak sebatas melalui diplomasi garing basa-basi dan akhirnya kehilangan momentum. Namun diplomasi yang lebih bermakna dan memberikan hasil konkret untuk peletak dasar kerjasama pembangunan dan kesejahteraan rakyat pada masa-masa mendatang. Gugur sudah teori diplomasi yang selama ini penulis dapatkan dari seorang senior: diplomacy is a matter of saying no without the word of no, or saying yes without the word of yes. Presiden RI yang baru telah mengetuk hati pemimpin-pemimpin dunia dengan kesederhanaan dan bahasa terang benderang yang mencengangkan. Jokowi, rupanya telah mengubah prinsip diplomasi menjadi diplomasi ketulusan hati.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun