Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Teguran Kecil di Kantor Polisi, Pelajaran Besar tentang Sopan Santun

12 Agustus 2025   04:05 Diperbarui: 11 Agustus 2025   19:00 48 5
Pagi itu, Kantor Satlantas Merauke tampak ramai. Di halaman, suara mesin sepeda motor sesekali memecah udara, tanda ujian praktik tengah berlangsung, sementara di ruang tunggu deretan kursi biru berjejer rapi, ditempati orang-orang dengan wajah penuh harap, sebagian memegang map berisi berkas, sebagian menatap kosong ke arah jendela, dengan aroma kopi dari warung kecil di depan kantor sesekali terbawa angin masuk. Di sudut ruangan, mata saya tertumbuk pada seorang anak muda yang duduk santai dengan kedua kaki terangkat, bertumpu di bangku seberang, sikapnya tampak lepas, mungkin tanpa sadar menabrak etika yang seharusnya dijaga di ruang publik. Tak lama, seorang polisi lalu lintas menghampiri; suaranya tenang namun tegas, "Nak, kakinya diturunkan. Ini tempat duduk, bukan sandaran kaki." Tidak ada nada marah, hanya ajakan untuk ingat sopan santun, dan si anak muda pun menurunkan kakinya, sedikit kikuk, lalu mengangguk pelan. Saya mengenal polisi itu, di Polres Merauke, ia dikenal bukan hanya karena ketegasannya menegakkan aturan lalu lintas, tetapi juga kesopanannya dalam berbicara dan keramahan yang membuat orang segan sekaligus nyaman, sosok abdi negara yang memahami bahwa menjaga ketertiban tak hanya soal aturan tertulis, tetapi juga menanamkan rasa hormat dalam hal-hal kecil yang sering kita abaikan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun