Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi Pilihan

FSBJ II Tahun 2020 Tonggak Kenormalan Baru Festival Seni di Bali

24 Oktober 2020   22:15 Diperbarui: 26 Oktober 2020   18:43 187 1
Siapa sangka pagebluk Covid-19 memberikan pelajaran teramat berharga, jikapun kita dapat melewati masa-masa pandemi ini maka patutlah dirayakan selayaknya kelulusan ujian pelajar. Bali adalah salah satu pelajar yang sedang mengalami ujian itu, wisatawan yang biasanya suntuk dengan hingar-bingar berangsur terhenti. Ratusan upacara, pesta, dan festival dibatasi, bahkan Pesta Kesenian Bali, rutinitas tahunan yang merupakan ibunya festival kesenian di Bali ditiadakan. Dampaknya orang Bali kehilangan salah satu panggung kreatifitas bergengsinya. Tentu ini tidak baik mengingat Bali hidup karena kreativitas masyarakatnya. Ditengah lumpuhnya hiruk-pikuk kegiatan masyarakat Bali, kehidupan dunia maya menjadi kebalikannya, seakan memiliki anti bodi yang kebal virus, orang-orang disana riuh dengan perbincangan, perkumpulan, pertemuan, hingga proses belajar mengajar. Kosakata semacam daring (dalam jaringan), luring (luar jaringan) dan webinar (seminar virtual) menjadi kosakata baru yang mulai kerasan kita dengar. Bertalian dengan semaraknya pervirtualan itu, apresiasi seni tidak mau ketinggalan, misalnya pembacaan puisi virtual, medongeng virtual hingga mageguritan virtual dilakukan oleh fakultas-fakultas sastra, kelompok-kelompok seni dan penyuluh-penyuluh Bahasa Bali secara langsung di sosial media. Melihat antusias masyarakat dengan apresiasi seni secara virtual, Pemerintah Provinsi Bali rupanya tidak tinggal diam. Berbeda dengan Pesta Kesenian Bali yang tahun ini (2020) ditiadakan, Festival Seni Bali Jani II Tahun 2020 diselenggarakan  secara virtual.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun