Di atas meja kerja yang rapi,
Tergeletak selembar kertas putih.
Jantung berdegup kencang saat membukanya,
Tertulis kalimat yang membuatku panik.
Surat Peringatan!
Kata-kata itu bagaikan palu godam,
Menghantam semangatku yang sedang berapi-api.
Rasa bersalah dan malu menyelimuti,
Bagaimana aku bisa menjelaskan ini?
Namun, saat membaca lebih lanjut,
Ada sesuatu yang janggal.
Nada surat ini berbeda,
Bukan seperti teguran yang biasa.
Semakin aku membaca,
Semakin aku tersenyum.
Surat ini bukan teguran,
Melainkan sebuah puisi cinta yang indah.
Ternyata, kamu yang menulisnya,
Dengan cara yang kreatif dan penuh kejutan.
Surat Peringatan yang penuh cinta,
Hanya untuk membuatku tertawa.
Terima kasih, kekasihku,
Telah membuat hariku berwarna.
Surat Peringatan ini,
Akan selalu aku simpan sebagai kenangan indah.
