Keterkaitan Budaya KPOP dengan Toxic Masculinity di Indonesia
13 Juni 2022 22:30Diperbarui: 13 Juni 2022 23:117200
Toxic masculinity secara literal diartikan sebagai maskulinitas beracun, dimana peran laki-laki dibatasi menurut peran gender yang kolot berdasarkan kontruksi sosial masyarakat patriarki, dimana keagresifan dan kekerasan dianggap sebagai bentuk dominasi. Laki-laki dituntut untuk selalu tangguh serta berani mengambil resiko dan tidak diperbolehkan untuk menunjukkan emosi berlebih atau mereka akan dianggap lemah. Hal seperti ini seringnya sudah mereka terima sejak kecil dalam bentuk ungkapan atau larangan bahwa laki-laki tidak boleh menangis, tidak boleh lemah, dan lain sebagainya.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.