Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kepada Hati Itu

13 Desember 2019   10:49 Diperbarui: 13 Desember 2019   10:52 19 0

Senja bergulir begitu cepat, membuka pintu malam yang hening
Ada satu raga yang tegak bersila di alas sajadah panjang terbentang
Mulut dan hati seakan berbicara lantang dengan isakan asa menerawang
Berusaha mengetuk pintu langit yang sudah lama tertutup rapat
Dengan jurus dan lafazh bertabur atau bersenandung ayat cinta nan kuat
Kepada hati yang selama ini mulai menemani erat terpahat

Aku hanya meminta ya Ilahi..kau jadikan ia..
Penyempurna ibadah yang selama ini hanya satu untukku..
Pengisi kendi hati yang selama ini kosong dan hampa bahkan tak laku
Penghuni terakhir yang selama ini tiada yang sudi bertamu
Pengobat luka yang selama ini menganga dibiarkan terbalut ego
Penyemangat raga yang selama ini rapuh dan layu tanpa ada hujan rindu
Pendamping jiwa yang selama ini gersang dan tandus terkunci ragu

Aku hanya meminta ya Illahi..kuatkan dia..
Karna aku tak seperti..
Bintang yang setia menemani indahnya terang rembulan hingga pagi
Kumbang yang mendatangi bunga, bertengkar, merajuk atau bernyanyi
Pelangi yang selalu di nanti saat hujan gerimis datang mendampingi
Hujan yang meneduhkan dan menyejukkan panas hari-hari

Maafkan aku..wahai hati..
Jika ragaku tak sesempurna apa yang kau mau
Wajahku tak setampan dan seputih yang mengucap 'saranghaeo'
Segagah dan atletis drama romantis 'Hollywood atau Bollywood' Itu
Terima aku apa adanya..bukan apa adanya itulah kurangku..
Karena cinta sejati hadir karena kita terima hitam putih..kau dan aku..

Karang Bintang/13-12-2019/11.00 Wita










KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun