Sekolahku tinggi menjulang dengan tangga panjang penghubung bawah dan atas yang berliku. Aku bisa memandang awan dengan pandangan lepas seperti burung yang melayang. Mataku bisa melirik ke seluruh penjuru dari balik kaca ventilasi yang bening membatasi. Bahkan menengok teman yang tersenyum manis saling berbisik merencanakan,"hai, tunggu aku pulang nanti".
KEMBALI KE ARTIKEL