Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Politik Islam Dari Masyumi Hingga PKS Dari M. Natsir Sampai Anis Matta

19 Maret 2013   10:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:31 6194 1
Politik Islam dari Masyumi Hingga PKS dari M. Natsir sampai Anis Matta
Politik Islam adalah fenomena politik Indonesia yg selalu hangat dibicarakan mulai jaman kemerdekaan hingga saat ini (jaman reformasi). Perdebatan mengenai konsep Demokrasi Pancasila atau Khilafah Islam masih juga di pertentangkan. Lucunya banyak generasi muda sekarang (terutama kader PKS) yang dengan semangat berapi-api mengajak berdebat mengenai hal ini tanpa belajar dulu dari referensi sejarah yang saat ini mudah di dapat di internet. Bahkan perdebatan rinci antara kelompok Islam, Nasionalis, Sosialis, Komunis sudah di tulis dalam sebuah buku dokumentasi mengenai Perumusan Dasar Negara Dalam Sidang Konstiuante. Dinamika Politik Islam sebelum kemerdekaan dimulai dengan berdirinya PSI (Partai Syarekat Islam Indonesia) 1923 dan beberapa partai islam lain hingga Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) yang salah satu ketuanya pada 1945 adalah Mohammad natsir. Mengenai kualitas pemikiran politik ala Masyumi ini dapat disimak dalam banyak tulisan tokoh-tokohnya antara lain M Natsir yang populer dalam kumpulan tulisan di Capita Selecta I, dan Capita Selecta II. Yang intinya menggambarkan bahwa ide politik islam itu adalah untuk kesejahteraan rakyat dunia dan akhirat meskipun nama partainya tidak ada kata Sejahtera. Pada era reformasi ini ada PKS yang mengusung jargon yang mirip tapi realitas dan isinya jauh berbeda (bobotnya). Semangat kader PKS mungkin tidak kalah membara dibandingkan Masyumi tapi kadar intelektualitas, penguasaan ilmu agama dan ilmu politik yg beda jauh. Kata-kata ini mungkin dianggap provokatif bagi kader militan PKS, tapi saya sarankan untuk tidak terprovokasi negatif, cobalah belajar lebih banyak dan menggunakan referensi yg lebih luas untuk membantah pernyataan saya ini dengan argumentasi yg faktual. Saya tidak ingin bicara panjang tentang konsep politik Masyumi dibandingkan dengan PKS karena pasti akan menyulut debat kusir yg saling mau menang, bukan mencari kebenaran.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun