Gerimis malam bukan kutukan
Malaikat berkeliling
Langit ditaburi cahaya
Seorang tua matanya terjaga
Badannya menggigil suaranya tersengal
"Siapa yang mengoyak nasib anak cucuku!"
Terhuyung badannya di bawah kilatan petir
Aspal yang dingin
Pilu sepi hati ibu bumi
"Siapa yang menebar ribuan panah!"
Badan yang kering menyangga langit
Kata-katanya diserap hampa
Lalu lalang kaki jelata ke mana
"Bukankah hatimu lebih sunyi dari ini?"