22 Januari 2017 21:45Diperbarui: 22 Januari 2017 22:036854
Ini bukan kisah Nabi Sulaiman atau Prabu Anglingdarma. Laki-laki tua yang usianya hampir mencapai seratus tahun itu buyut saya sendiri. Waktu itu saya masih belajar di sekolah dasar. Saban sore saya masuk ke kamar buyut dan melihat beberapa jumput nasi di atas meja. Beberapa tetes air minum teh terlihat juga di sebelah butiran nasi. Terkesan kotor memang, namun ketika nasi sudah kering atau menjadi karak dan pasukan semut tidak doyan lagi, buyut membersihkan meja itu. Hingga sore hari ia akan kembali memberi makan pasukan semut.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.