Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Rasa Kemanusiaan yang Terseret Ombak

5 September 2015   09:14 Diperbarui: 5 September 2015   09:21 359 1
Bocah itu, terbujur kaku di pinggir pantai daerah Bodrum, selatan Turki. Tubuhnya basah kuyup oleh air laut. Bisa dilihat kalau tubuhnya telah membengkak, biasanya karena menelan banyak air saat terseret ombak. Mata siapa yang tak miris melihat pemandangan ini, melihat anak kecil berumur 3 tahun harus tewas tenggelam dalam usaha untuk menghindari konflik di tanah kelahirannnya. Jasad Aylan Al-Kurdi, nama anak itu, menggegerkan Rabu pagi (2/9) yang terlihat biasa dengan sentakan terhadap apa yang hilang dalam diri manusia: rasa kemanusiaan. Bahkan seorang polisi yang bertugas untuk mengangkat jasad Aylan pun tak bisa menyembunyikan rasa marah, sedih, bercampur kalut dari wajahnya. Dari penyelidikan didapatkan fakta bahwa Aylan ternyata tak sendiri. Pada malam sebelumnya ada dua buah kapal yang membawa 23 orang tenggelam dalam perjalanan menuju Pulau Kos di Yunani (melintasi Laut Aegea yang terbilang aman bila dibandingkan jalur laut Italia-Aljazair), ada 12 orang yang tewas. Termasuk kakak Aylan, Ghalib Al-Kurdi (5 tahun), dan ibunya Rihan Al-Kurdi (35 tahun). Meninggalkan sang ayah, Abdullah Al-Kurdi, yang telah tiba di Eropa lebih dahulu, dalam perasaan kehilangan yang teramat sangat. Mimpi untuk kembali berkumpul dengan keluarga tercinta harus dikubur dalam-dalam, berkumpul di tempat dimana peluru dan bom sama sekali tidak beterbangan memburu nyawa manusia tak bersalah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun