Salah satu makanan berbahan sagu ini ada yang dikenal dengan nama Sagu Tumbu. Makanan ini unik, perpaduan antara tepung sagu kering, gula merah dan biji kenari. Cita rasanya yummi. Sepintas terlihat menyerupai dodol atau wajik. Tapi tanpa dimasak.
Sagu Tumbu dapat diartikan dengan sagu yang ditumbuk. Karena memang cara pembuatannya sagu lempeng ditumbuk sampai halus. Lalu dicampur dengan kenari yang sudah disangrai. Ditambah gula pasir, atau bisa juga gula merah. Ditumbuk lagi sampai tercampur dengan rata dan lekat berminyak. Jika sudah begini, Â bentuk ini sudah siap untuk dibungkus seperti wajik atau dodol. Rasa manis dan gurih biji kenari terasa legit membuncah di lidah.
So pasti makanan ini tinggi energi, bersumber dari tepung sagu, lemak kenari dan gula. Bisa untuk penangkal rasa lapar agar produksi asam lambung tak berlebihan. Olahan lain ari
Sagu sendiri mengandung
Prebiotik yang fungsinya menyehatkan sel-sel pada usus dan paru-paru sehingga peredaran darah lancar. Sagu juga mengandung serat dan mineral fosfor yang manfaatnya menghambat meningkatnya  kadar gula dalam darah.
 Tepung  olahan dari pemrosesan teras batang rumbia atau "pohon sagu", karakteristik fisiknya mirip dengan tepung tapioka.
Pohon sagu banyak tumbuh di daerah Maluku dan Papua. Baik tumbuh di tepi-tepi sungai atau rawa-rawa  yang banyak berair. Ada juga di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Kepulauan Riau dan Kepulauan Mentawai. Jenisnyapun beragam ada sagu tuni, sagu molat, sagu makanaru, sagu ihur, dan sagu duri rotan.
Kini sagu Tumbu banyak dijajakan di toko oleh-oleh di kota Ambon. Banyak diminati para wisatawan untuk dibawa pulang sebagai buah tangan dari negeri seribu pulau ini.