Mohon tunggu...
Komang Trisuci Nirmala W
Komang Trisuci Nirmala W Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki hobi cooking and baking

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Ajaran Brahman Atau Widhi Tattwa dalam Agama Hindu

14 Mei 2024   19:42 Diperbarui: 14 Mei 2024   19:58 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

            Agama Hindu merupakan salah satu agama tertua di dunia. Sebelum kata 'hindu" atau 'hinduisme' dipakai oleh umat Hindu sekarang, istilah ini diberikan oleh orang asing yang berdatangan ke India seperti Persia, Yunani, Arab, melalui jalur daerah Barat-Daya India, yang disebut Hindu Kush, di pegunungan Himalaya. Para pendatang tersebut mengartikan Hindu adalah orang-orang yang berdiam di daerah lembah Sungai Sindhu dan memiliki agama serta budaya yang dianut oleh mereka. Umat Agama Hindu menyebutkan agaman ya Waidika Dharma atau agama Weda, karena bersumber dari Weda. Weda merupakan wahyu dari Tuhan yang diterima oleh para Rsi pada saat zaman dahulu kala.

Wilayah India, khususnya Sungai Indus dan Sungai Ganges serta dataran tinggi di sekitarnya, adalah tempat di mana agama Hindu berkembang dari tradisi dan kepercayaan kuno. Keberadaan agama Hindu sangat erat kaitannya dengan sejarah, budaya, dan masyarakat di wilayah ini. Pada awalnya, agama Hindu mungkin berkembang di wilayah-wilayah pedalaman India, di mana masyarakat agraris yang maju hidup. Kemudian, dengan berjalannya waktu, ajaran-ajaran agama Hindu menyebar ke berbagai wilayah di India, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, dan politik.

            Suatu agama memiliki pelaksanaan yang bertitik dari kepercayaan manusia kepada Tuhan, sehingga para pelaksanaan suatu agama tidak bisa lepas dari kepercayaan agama yang dianut kepada ajaran ke-Tuhananya. Isi kepercayaan kepada Tuhan adalah ajaran ke-Tuhanan suatu agama tentang bagaimana agama tersebut mempercayai dan memandang Tuhan. kepercayaan akan kesatuan antara manusia, alam semesta, dan Tuhan, serta memberikan panduan moral dan spiritual bagi penganutnya dalam menjalani kehidupan yang bertanggung jawab dan bermakna.

            Setiap agama tentu memiliki keyakinan dasar dan Tuhannya masing-masing. Agama Hindu memiliki lima keyakinan dasar yang disebut dengan Panca Sradha dan Tuhan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Panca yang memiliki arti lima dan Sradha yang memiliki kepercayaan atau keyakinan, Panca Sradha adalah lima dasar kepercayaan atau keyakinan dalam Agama Hindu yang wajib dipegang teguh dalam menjalani kehidupan beragama dan bermasyarakat untuk mencapai tujuan hidup sesungguhnya. 

Panca Sradha terdiri dari Widhi Tattwa yakni kepercayaan atau keyakinan terhadap Brahman, Atman Tattwa yakni kepercayaan atau keyakinan terhadap Atman, Karmaphala Tattwa yakni kepercayaan atau keyakinan terhadap karmaphala, Punarbhawa Tattwa yakni kepercayaan atau keyakinan terhadap kelahiran kembali dan Moksa Tattwa yakni kepercayaan atau keyakinan terhadap moksa.

            Keyanikan Agama Hindu yang menjadi bagian dalam Panca Sradha disebut dengan Widhi Tattwa. Widhi Tattwa adalah keyakinan atau kepercyaam terhadap kebenaran atau keberadaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam Agama Hindu, Brahman diwujudkan ke dalam dua sifat yakni Saguna Brahman (Apara Brahman) dan Nirguna Brahman (Para Brahman). Saguna Brahmana merupakan Tuhan Yang Maha Esa digambarkan sebagai pribadi dan dibayangkan dalam wujud Yang Maha Agung oleh alam pikiran manusia secara empiris. Lalu, Nirguna Brahman merupakan Tuhan Yang Maha Esa dalam keadaan yang tidak terkondisikan dan tanpa fisik, tidak dapat dipikirkan karena ada diluar batas pikiran manusia. Ajaran Widhi Tattwa pada dasarnya mengajarkan tentang hakikat ajaran ke-Tuhanan atau Brahman dalam ajaran agama Hindu, konsep dan hakikat ke-Tuhanan disebut juga sebagai Brahmavidya.


            Dalam agama Hindu dikatakan bahwa Tuhan itu tunggal atau satu. Seperti yang diutarakan dalam Kitab Suci Veda, yakni "Ekam Ewa Adwittiyam Brahman" yang berarti hanya terdapat satu (Ekam ewa) tiada duanya (adwiriyam) Hyang Widhi (Brahman) itu. Umat beragama Hindu khususnya di Bali menyebutkan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan bermacam-macam sebutan sesuai dengan tugas dan fungsi-Nya, hal ini didasari kemaha kuasaan Tuhan yang tak terhingga oleh pikiran, sehingga manusia membayangkan atau memfokuskan Tuhan melalui berbagai manifestasi sesuai dengan fungsinya.

            Manusia meyakini Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan sujud bhakti melalui suatu yadnya, dimana yadnya tersebut merupakan persembahan yang dihaturkan secara tulus Ikhlas dan memohon perlindungan dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Konsep ke-Tuhana agama Hindu dijelaskan dalam kita suci RegVeda VIII.24.6 sebagai berikut:

"Ayam eka itya casthevi vispaytih Tasyan ratay anuyas caramasi"

Terjemahan:

"Disini Tuhan Yang Maha Esa, Rajanya umat manusia, yang terlihat membentang terus jauh dan luas untuk kesejahteraan hidupmu, ikutilah hukum-hukum-Nya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun