Sekali lagi saya akan mengalami satu peristiwa yang sungguh membahagiakan. Berada dalam satu frame dengan idola, tokoh kawakan perempuan penulis fiksi.Â
Tokoh yang puisi-puisi begitu nikmat dikunyah, yang diksinya mengundang kerinduan tak tertahankan. Pula sepak terjangnya telah menorehkan catatan panjang di kanal fiksiana Kompasiana. Lilik Fatimah Az-Zahra.
Sebagai penulis newbie di Kompasiana akhir tahun 2018 kala itu, saya merasakan kekaguman luar biasa pada sosok Lilik Fatimah Az-Zahra. Wajah cantiknya sering mampir di ruang nilai tertinggi, beberapa kali tulisannya menjadi headline di Kompasiana. Adalah satu mimpi indah bisa bertatap muka dengannya.Â
Hingga satu kesempatan itu datang, saat Komalku Raya, Komunitas Menulis Buku Malang Raya dan sekitarnya yang saya ketuai akan menggelar workshop ke 2 di kota Kepanjen sekaligus launching buku pertama. Kupu-kupu Bersayap Pelangi.Â
Di buku itu dia bersedia memberikan endorsement - kalimat indah di cover belakang buku-- dan bahkan bersedia hadir memberikan materi pada workshop tersebut dengan membawa sejumlah buku karyanya untuk dijadikan door prize bagi peserta.
Yakni buku yang dia buat sebagai jejak menandai 1000 kali telah memosting tulisan di Kompasiana dengan tajuk, "Persembahan Cinta Untuk Perempuan."
Pak Santoso, pustakawan, pemuisi, Kompasianer, penulis buku "Pesing" yang juga pengurus harian Komalku Raya menyepakati tanggal untuk Komaku Raya mengisi space acara tersebut.
Model talk show rencana setting acaranya, sehingga peserta dan pembicara seolah sedang menikmati obrolan gayeng, terlibat langsung dengan narasumber.Â
Tidak seperti menerima pelajaran di bangku kuliah atau sekolah. Karena saya yakin yang hadir ada yang sudah lama terlibat dengan dengan dunia sastra, disamping pelajar dan mahasiswa tentunya.
Saya ingin ada feedback, jagongan sastra di sini, transfer ilmu, ide atau inspirasi terjalin sinergis, tanpa sekat. Dengan harapan besar, nanti usai acara akan terbit satu buku antologi cerpen atau puisi setelah acara ini disudahi. Berbasis karya audience tentunya dan tanpa biaya, free. Seperti buku-buku yang terbit dengan Komalku Raya lainnya.
Niat silaturahmi sastra ini ternyata disambut hangat oleh beberapa pihak. Percetakan yang biasa menerbitkan buku teman-teman anggota Komalku Raya Raya siap menyumbangkan buku-buku dari beberapa penerbit yang mencetakkan di sana.Â
Begitu pula dari komunitas Go Ride Pak santoso, akan ada banyak buku dan novel siap diberikan kepada peserta secara cuma-cuma. Hujan buku rencananya, hingga ratusan judul novel atau buku puisi telah disiapkan.
Waw, dalam bayangan saya, acara nanti akan menjadi sebuah ajang pesta sastra. Kemeriahan tergambar di pelupuk mata.Â
Sesi pembahasan materi puisi yang akan dibawakan oleh Mbak Lilik Fatimah Az-Zahra serta sesi cerpen yang akan saya presentasikan sepertinya akan menjadi jembatan penghubung kehangatan dengan sesama penikmat sastra.Â
Aura seru tergambar sungguh kali ini. Kompasianers Malang bisa ikutan, yang dari luar Malang tidak ada larangan, malah kalau datang kami akan sediakan spesial gift sebagai tali kehangatan. Sertifikat disediakan bagi yang menginginkan. Jadi, sekali lagi Ayo datang. Rasakan wanginya silaturahmi sastra di kota Malang.
Malang, 18 September 2019
Anis Hidayatie bersama Komalku Raya untuk KompasianaÂ