Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ada Apa Sebenarnya di Bandara Halim Perdanakusuma?

22 Agustus 2022   12:16 Diperbarui: 22 Agustus 2022   12:24 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah Pesawat Lepas Landas dari Bandara Halim (dokpri)

Hari ini penulis memulai hari dengan membaca ulasan dari bapak Chappy Hakim dengan judul 'Sengketa Lanud Halim Perdanakusuma'di Kompas.com (22/8/2022).

Dari mulai dari judulnya saja sudah dapat terlihat adanya rasa frustrasi dari bapak Chappy Hakim pada perkembangan yang sedang terjadi di bandara/ pangkalan udara Halim Perdanakusuma, rasa frustrasi itu semakin terjabarkan pada ulasan beliau.

Penulis pun mengikuti perkembangan tersebut dan memiliki rasa frustrasi yang sama dengan KSAU periode 2002-2005 namun sebagai pihak yang tidak berada pada pusaran maka hanya luapan pada kata kata saja yang bisa dilakukan dengan tetap bertanya ada apa sebenarnya ini ?.

Penulis sangat setuju dengan bapak Chappy Hakim bahwa Lanud Halim memerlukan pengkajian lebih lama lagi sebelum menjadikannya sebagai bandara komersial karena tidak memiliki taxiway (sebelum revitalisasi) dan jika kita membaca beberapa berita tentang keluhan penyedia layanan penerbangan yang mengeluhkan penambahan waktu tempuh pada penerbangan mereka maka ini menjadi sebuah kontrakdiksi.

Pada satu sisi mereka sudah menyadari bahwa lanud halim tidak memiliki taxiway dengan menyadari pula konswekensinya pada waktu tempuh penerbangan namun atas dasar 'klaim' bahwa pengguna lebih cenderung berangkat dari Halim karena dekat dengan pusat kota maka mereka tetap lanjut memindahkan penerbangan dari Soetta.

Taxiway digunakan untuk menghubungkan antara terminal dan landasan pacu kepada pesawat sehingga bila harus menunggu maka pesawat sudah berada didekat landasan pacu.

Apa yang tidak dimiliki oleh Lanud Halim ini mengakibatkan pesawat harus menggunakan landasan pacu (backtrack) untuk menuju ke ujung landasan yang berada jauh dari terminal hal ini selain menyebabkan trafik pada keberangkatan akan terganggu karena pesawat lainya harus menunggu di area terminal dan eks terminal haji, juga secara otomatis menambah waktu tempuh penerbangan mereka dengan jauh nya poin menunggu mereka dengan ujung landasan sebagai tempat untuk memulai proses lepas landas.

Jika ada taxiway yang biasa bersebelahan dengan landasan pacu maka pesawat yang menunggu sudah berada di ujung landasan walau belum sejajar dengan landasan pacu (lined-up).

Istilah backtrack atau backtaxi mengacu pada penggunaan sebagain landasan pacu sebagai taxiway ketika ujung landasan yang akan digunakan sebagai awal lepas landasan berlawanan arah dengan posisi pesawat di terminal dan juga sebaliknya pada proses mendarat.

Belum lagi ditambah dengan prioritas trafik untuk penerbangan VIP/VVIP yang waktu tunggu nya bisa cukup lama bagi pesawat pesawat yang hendak mendarat dan lepas landas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun