Merdeka itu bebas melakukan, bersikap segala sesuatu yang menjadi keinginan, kehendak dan harapan dari dalam diri. Tanpa merasa ada tekanan atau hambatan. Dengan catatan, terpenuhi atau tidak kehendak tersebut. Harus menerima segala akibat, konsekuensi dan timbulnya persoalan lain dikemudian hari.Â
Sadar pada konsekuensi serta tanggung jawab, gambaran orang yang memahami arti merdeka. Sebab tujuan  merdeka itu memberi kesempatan pada setiap orang untuk memilih, memilah dan melakukan sesuatu sesuai dengan kemauan atau keinginan dan berdasar pertimbangan akan kemampuan yang dimiliki.
Kurikulum Merdeka sarat nilai demokrasi, cermin dari kebebasan yang bertanggung jawab dan sadar konsekuensi. Tidak hanya bagi siswa atau murid tetapi juga bagi tenaga pengajar atau guru. Â
Guru mesti menemukan dan menjalankan program belajar yang kreatif, inovatif dan inspiratif saat menentukan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), agar siswanya mampu mengembangkan kreativitasnya. Memiliki kemampuan memecahkan masalah atau problem solving dan dapat menjadi pemantik ide bagi siswa atau murid.
Pengajar inspiratif itu.....
Menjadi sosok pengajar yang inspiratif itu hal yang ideal. Tetapi tidak semua pengajar atau guru, secara konsisten mampu melakukan hal itu. Sebab guru juga dituntut menggali hal baru sesuai kebutuhan siswa serta perkembangan zaman. Artinya, guru mesti terus belajar akan hal baru.
Menjadikan program merdeka belajar favorit sebagai sesuatu yang mampu memacu dan memicu semarak merdeka belajar. Pengajar mesti memahami bahwa inspirasi itu dapat ditemukan dari dan lewat pertanyaan kritis. Tentang apa, bilamana dan bagaimana, serta mengapa.Â
Guru tidak harus dituntut selalu menjadi model atau sosok yang menginspirasi siswa. Bisa siapa dan apa saja yang dapat ditemukan, dicari di lingkungan terdekat sekolah atau di kehidupan sehari-hari.
Sebagian sekolah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023 sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan atau sekolah. Sebagaimana pernah disampaikan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo, pertengahan bulan Juli tahun lalu (15/7/2022), di Jakarta.
Menurut Anindito, Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberi fleksibilitas bagi satuan pendidikan, membuat kurikulum operasional satuan pendidikan yang kontekstual. Agar pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid.