Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lebih Baik Di-PHK daripada Resign, Mengapa?

11 Maret 2021   09:59 Diperbarui: 11 Maret 2021   10:04 4018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keputusan untuk mengundurkan diri, resign atau keluar dari tempat kerja tepat jika berkaitan dengan alasan kesehatan. Keharusan mengikuti suami untuk pindah tempat tinggal, yang jaraknya cukup jauh. Karena tidak memungkinkan ditempuh dengan berbagai moda transportasi dan demi menjaga keutuhan keluarga.

Keputusan untuk resign itu pas jika anda sudah pasti memiliki tempat kerja baru yang menurut anda kebih baik. Apakah posisi atau jabatan, salary, bonafiditas perusahaan dan berbagai fasilitas yang membuat anda merasa nyaman.  

Tepat pula langkah mengundurkan diri dari tempat kerja jika anda ingin mengembangkan usaha sendiri atau menjadi enterpreneur, yang prospektif  menunjuk pada keuntungan jelas dalam jangka pendek dan panjang.

Tanpa harus banyak pertimbangan dan terlalu banyak memikirkan untung-rugi atau plus-minus dan mencari tahu tip-tip resign. Segera akhiri membaca tulisan ini jika perlu sampai titik kalimat ini, untuk kemudian membuat surat pengunduran diri.

(foto:womantalk.com)
(foto:womantalk.com)
Selebihnya itu, alasan resign dari tempat kerja boleh dikata merupakan alasan naif. Apalagi karena merasa sudah tidak nyaman. Jangan sampai mendapat predikat kutu loncat karena ingin mendapat pekerjaan yang enak dan nyaman menurut ukuran anda sendiri.

Dimanapun dan apapun pekerjaan tidak ada yang enak dan nyaman. Termasuk jika anda sebagai pemilik usaha dan mempekerjakan karyawan. Selalu ada tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan. Bekerja itu pada intinya adalah akitivtas untuk menyelesaikan persoalan. Apakah harus dilakukan secara individual atau bersama dalam waktu bersamaan atau tidak.

Resign sebelum anda memiliki tempat kerja baru dalam arti kantor baru sebagai seorang karyawan atau menjadi pelaku usaha, entrepreneur. Merupakan langkah gegabah. Maaf, boleh dibilang bodoh. Apalagi dalam kondisi perekonomian sulit, pemberi kerja banyak mengurangi tenaga kerja. 

(grafis:seek.co.nz)
(grafis:seek.co.nz)
Mengundurkan diri dari tempat kerja saat ini, bukan langkah yang tepat. Terkesan sombong, tidak butuh pekerjaan hanya karena sudah merasa tidak nyaman.

Resign dalam perspektif pekerja seolah terhormat. Tidak sedikit yang memaknai lebih baik dibandingkan di PHK atau pemutusan hubungan kerja. Sejatinya tidak demikian.

Mengundurkan diri, supaya kelihatan terhormat dan keren dimata pekerja diganti dengan resign. Dibandingkan dengan di PHK yang seolah-olah sebuah aib dan noktah merah yang mengotori curiculum vitae terkait pengalaman kerja.

Memilih langkah supaya di PHK daripada harus resign atau mengundurkan diri dari tempat kerja, pernah saya lakukan. Sebab dengan di PHK, hak-hak saya dilindungi dan sedikit diuntungkan oleh dan undang-undang daripada secara sukarela mengundurkan diri atau resign.

(foto: limawaktu.id)
(foto: limawaktu.id)
Apakah artinya resign ? Jika itu hanya sekedar pencitraan yang keliru. Tidak dapat pesangon yang layak yang dikemas dalam istilah, "Tali kasih". Bahkan tidak sedikit yang tidak mendapat uang pesangon, sebagaimana diatur dalam undang-undang. Belum lagi kesulitan mencari tempat kerja baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun