Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menegakkan Etika Profesi, Lewat Aturan Pembelian Antibiotik

9 November 2019   01:51 Diperbarui: 9 November 2019   09:06 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AYPG di Yogya (foto:dok pribadi)

"Jika dinilai baik dan bermanfaat tidak segan negara lain akan copy paste aturan atau etika profesi untuk dikembangkan di negara masing-masing peserta. Sebab ada beberapa permasalahan di beberapa negara yang hampir sama," tambah Audrey.

Bryan S. Posadas, Humas dari asosiasi apoteker di Philipina menceritakan bagaimana hubungan profesi apoteker dengan dokter yang tidak saling berusaha menjadi paling hebat. Melainkan saling bekerja sama dan berkolaborasi.

Bryan mencontohkan bagaimana apoteker di Philipina sering mengingatkan pasien untuk melakukan periksa lanjutan ke dokternya. Sebab tidak jarang pasien di Philipina tidak kembali memeriksakan diri manakala merasa tubuhnya dirasa sudah membaik. Atau mengingatkan dokter untuk mengetahui bagaimana perkembangan kesehatan pasiennya.

(sumber: apotekeranda.com)
(sumber: apotekeranda.com)
Hal ini hampir sama dengan kondisi di Indonesia . Cerita seorang dokter yang merasa tidak mudah memberi pemahaman ke pasien. Dimana tidak sedikit pasien yang jarang kembali ke dokter yang sama manakala merasa kondisi tubuhnya sudah dirasa baik. 

Walau sebenarnya obat yang diresepkan tersebut bukan untuk menyembuhkan penyakit pasien tapi sekedar untuk mengurangi rasa sakit yang diakibatkan oleh penyakit yang diderita pasien.

Dalam kasus lain tidak sedikit pasien yang tidak kembali ke dokter yang sama. Pindah ke dokter lain manakala setelah diberi obat ternyata tidak langsung sembuh. Padahal dalam mendiagnosis penyakit dan meresepkan obat, dokter juga perlu mengetahui efek dari obat yang diberikan ke pasien.

(sumber: netral news.com)
(sumber: netral news.com)
Sementara Joseph Wang presiden dari asosiasi farmasi dari Taiwan menyinggung salah satu perbedaan masalah yang dihadapi di negaranya. Jumlah anggota keluarga yang sedikit kadang hanya tinggal dua orang di sebuah rumah, keberadaan apoteker keluarga menjadi sangat perlu di Taiwan.

Acara yang berlangsung empat hari ini diikuti sekitar 300 peserta tercatat ada sepuluh negara. Seperti Malaysia, Philipina, Taiwan dan Kamboja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun