Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Layanan Penuh Kepedulian dari Faskes dan Si Om

20 Desember 2018   15:11 Diperbarui: 20 Desember 2018   15:31 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masuk ke Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas, disambut tatapan dan wajah-wajah yang lesu. Sebagian diantara mereka duduk bersandar dengan malas seolah hilang semangat.  Beberapa ada yang menyandarkan kepalanya ke bahu orang di sebelahnya.

Mereka menunggu giliran untuk diperiksa karena sakit. Belum selesai saya melihat sekeliling ruangan, terdengar sapaan ramah "Selamat siang," dari satpam sambil menanyakan dan mengarahkan untuk mengambil nomer antrean.

 "Sudah daftar on line belum ?" tanya satpam, sambil mengarahkan untuk mengambil nomer antrean. Karena saya belum tahu jika pendaftaran pasien dapat dilakukan secara on line. Di Puskesmas Ngaglik 2 disebut dengan Antrean Pasien Mandiri  atau Anjungan Pendaftaran Mandiri  (APM) sebagaimana yang sudah berjalan di beberapa rumah sakit besar. 

Mesin antrian pasien mandiri (Foto: Ko In)
Mesin antrian pasien mandiri (Foto: Ko In)
Saya mengetahui pendaftaran di Puskesmas, dapat dilakukan secara on line. Saat mengantar keponakan ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) tingkat pertama sesuai yang tertera di Kartu Indonesia Sehatnya (KIS).

Dia selalu manja jika saya berkunjung ke rumahnya. Ke Puskesmas harus dengan saya. Setelah mengambil nomer antrean dan menyerahkan KIS kami menunggu panggilan. Duduk di kursi yang terbuat dari besi  yang tertata rapi. Kursi terasa dingin, sebagaimana dinginnya tatapan pasien yang datang ke Puskesmas. 

Ada yang tiduran menunggu giliran diperiksa. Bantalnya paha sanak keluarga atau tangannya sendiri. Demikian pula dengan keponakan saya. Bawaannya sudah manja dan menjadi lebih rewel dibanding biasanya. 

Suhu badannya tinggi, mengeluh dingin saat duduk di kursi yang terbuat dari besi. Orang sakit memang sulit beradaptasi dengan perbedaan dan perubahan suhu suatu benda atau cuaca. 

Kartu Indonesia Sehat (Foto: Ko In)
Kartu Indonesia Sehat (Foto: Ko In)
Layanan Cepat dan kendala APM

Kami duduk bersama pasien atau keluarga pasien lainnya,  yang lebih dahulu datang. Walau sebagian ruangan dipenuhi orang sakit namun Puskesmas Ngaglik 2, salah satu dari sekian banyak fasilitas kesehatan (Faskes) tingkat pertama. Nampak terang dan bersih. Jendela pintu tertata sedemikian rupa sehingga memungkinkan udara bersikulasi dengan baik. 

Itu membantu menghalau bau atau aroma kurang sedap dari orang sakit. Mungkin mereka tidak mandi beberapa hari atau karena bau badannya bercampur dengan bau dari minyak angin atau minyak gosok yang dibalur ke tubuhnya. Belum lagi bau jaket yang mungkin sudah berminggu-minggu belum dicuci, langsung dipakai saat ke Puskesmas.

 Sesekali keponakan menyandarkan kepalanya di bahu saya. Seperti  tidak tahan menahan rasa pusing yang membuat kepalanya terasa berat. Sambil memeluknya supaya tidak merasa kedinginan, saya mengarahkan pandangan mata ke seluruh ruangan Puskesmas. Kesannya bersih, dindingnya di dominasi warna hijau muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun