Mohon tunggu...
Kwee Minglie
Kwee Minglie Mohon Tunggu... lainnya -

Motto : Hiduplah bermanfaaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gerinda Kehilangan Jati Diri

12 Februari 2016   18:56 Diperbarui: 12 Februari 2016   19:14 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KMP bubar, partai koalisi pada merapat ke pemerintah, PAN, PPP menusul Golkar, pilar-pilar kuat pada merobohkan KMP, sisa Gerinda dan PKS keduanya juga berbeda ideologinya. dipaksa kawin juga akan mengalami banyak masalah, mungkin itu dirasakan oleh Gerinda, maka pada berita hari ini Gerinda mau ancang-ancang mencari calon untuk diikutkan pilkada DKI, stock yang ada kurang mendukung. mau cari koalisi juga pada berantakan. Untuk antisipasi pilkada DKI, dirasakan gengsi jika tidak ikut mencalonkan. Maka berita hari ini dimuat Kompas berbunyi demikian :

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Syarif, mengatakan bahwa partainya berencana mengundang beberapa orang yang ingin maju sebagai cagub DKI.

(Baca juga: Permintaan Khusus Prabowo kepada Sandiaga Uno).

"Mereka adalah tokoh-tokoh yang sudah beredar selama ini seperti Boy Sadikin, Yusril Ihza Mahendra, Adhyaksa Dault, Nachrowi Ramli, Marco Kusuma, Kang Emil, Sandiaga Uno, Biem Benyamin, Hasnaeni 'wanita emas', Sanusi, dan Ahmad Muzani," ujar Syarif di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (10/2/2016).

Pemilihan calon sudah tidak lagi dilihat dari kesamaan ideologi partainya, melainkan asal ada yang mau akan dikumpulkan semuanya, kemudian diseleksi. tentu syarat sama idoelogi tidak lagi menjadi syarat. yang penting ada kemampuan dan berpotensi bisa mengalahkan Ahok yang dulunya juga dicalonkan Gerinda. Apa yang menjadi kedongkolan untuk melawan Ahok, tentu semua sudah mengetahui penyebabnya. dengan merangkul semua calon tidak peduli dari partai mana ia berada, pokoknya bersedia maka akan diadikan calon.

Etika sudah tidak lagi menjadi bahasan utama, karena dalam calon yang disebut, ada dari PDIP ada dari Demokrat, dari PBB, pintu terus dibuka untuk siapa saja yang mau ikut pilkada. Apa maksud itu semua ? apakah karena kehilangan teman koalisi atau rasa dongkol kemudian etika sudah tidak lagi dijadikan ukuran.  

Tujuan lain adalah pilkada DKI sebagai ujian untuk melompat pada pilpres 2019, kira-kira itulah perhitungan partai, setidaknya jika menang di pilkada DKI, nama partai dan ketua umumnya akan terangkat juga. seperti saat Ahok yang dicalonkan berhasil, setidaknya nama Gerinda terangkat saat pilpres lalu. kira-kira itulah ancang-ancang yang dibuat.  Belakangan Kang Emil ada sedikit tegang dengan induk partai yang mendukungnya, bagaimana endingnya, kita tunggu saja. karena Kang Emil adalah calon kuat yang bisa bersaing. emangnya kenapa ? hanya Kang Emil yang lebih bisa menjelaskan.  Berita hari ini tgl 12. cukup membuat Gerinda kecewa, karena Kang Emil menolak hadir, termasuk juga prof Yusril. 

Tidak saja Gerinda, belakangan kita melihat banyak sekali partai kehilangan ideologi, berkoalisi juga tidak pandang ideologi, yang penting bisa melawan dan menjatuhkan lawan, urusan lain baru menyusul. jika tidak tercapai niatnya dan tidak membawa manfaat dalam koalisi, maka  pisah adalah pilihan terbaik.  

Apakah ini tanda bahwa partai sudah kehilangan kepercayaan rakyat,  karena rakyat nampaknya lebih condong kepada calon independent yang dirasa lebih membawa suara rakyat ? karena contoh sudah kelihatan semisal Jokowi ( walupun dicalonkan dari PDIP ) dan AHok. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun