Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan langkah-langkah berikut:
- Studi Literatur: Mengkaji teori desain web, pengembangan responsif, dan praktik terbaik.
- Observasi dan Wawancara: Mengumpulkan data kebutuhan pengguna melalui survei dan wawancara.
- Implementasi: Menerapkan metode agile dengan siklus pengembangan iteratif untuk menghasilkan website yang sesuai kebutuhan.
- Evaluasi: Melakukan uji coba langsung kepada pengguna untuk mendapatkan umpan balik.
Kesimpulan
Pembuatan website responsif yang optimal memerlukan perencanaan matang, penerapan teknologi terkini, dan pendekatan yang adaptif terhadap kebutuhan pengguna. Metodologi agile memungkinkan fleksibilitas dalam pengembangan, sementara desain responsif memastikan pengalaman pengguna yang baik di semua perangkat. Dengan kombinasi teknik ini, website dapat berfungsi sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan digital.
Referensi
- Robbins, J. N. (2018). Learning Web Design: A Beginner's Guide to HTML, CSS, JavaScript, and Web Graphics. O'Reilly Media.
- Krug, S. (2014). Don't Make Me Think: A Common Sense Approach to Web Usability. New Riders.
- W3C. (2022). Web Accessibility Guidelines. Diakses dari https://www.w3.org/WAI.
- Nielsen, J. (2022). Usability Engineering. Academic Press.
- Google Developers. (2023). PageSpeed Insights Documentation. Diakses dari https://developers.google.com/speed.
Artikel ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi pengembang yang ingin menciptakan website yang modern, fungsional, dan responsif.
By muhamad yusuf
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI