Mohon tunggu...
klement Adwitya
klement Adwitya Mohon Tunggu... Desainer - Perasa

Seorang desainer grafis yang menyukai tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Komunis dan Rasa Kebenciannya di Indonesia

1 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 2 Juni 2019   09:18 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam setiap aksi yang dilakukan oleh Organisasi Masa, pastinya tidak lengkap jika tidak ada teriakkan sebuah sikap Anti Komunis. Entah apa yang ditakutkan oleh mereka, sebenarnya tidak lepas dari sebuah ketakutan kosong yang diwariskan oleh gerakan politik yang dilakukan pada era kepemimpinan Soeharto, paska G30S PKI.

Patut diketahui bahwa Indonesia adalah negara yang mengusung sistem Demokrasi sejak negara ini berdiri oleh para pendiri Bangsa, yang tidak mungkin berubah dan digoyahkan hingga kapan pun. 

Indonesia sendiri mengalami berkali-kali pergesaran sistem Demokrasi seperti, Demokrasi Parlementer pada era awal, Demokrasi Terpimpin dan juga Demokrasi Pancasila, untuk menyesuaikan Demokrasi yang seperti apa yang ideal bagi negara Indonesia yang sangat besar.

Terlepas dari itu, pastinya terdapat banyak pertanyaan yang muncul "Kenapa kita harus membenci Komunis?". Dimana sesungguhnya, saat ini kita tidak perlu lagi takut terhadap sistem negara yang sudah mulai ditinggalkan karena sudah dianggap kuno dan hanya dianut oleh segelintir negara.

Sikap Anti Komunis sendiri bisa dikatakan muncul ketika masa Perang Dingin antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika, dan Blok Timur yang merupakan kelompok negara Komunis, yang dipimpin oleh Uni Soviet. 

Pada masa itu, Amerika selaku pemimpin dari dunia Barat tidak henti-hentinya berusaha mematikan dukungan negara-negara lain terhadap negara Komunis.

Pengaruh tersebut juga berlaku di Indonesia, dimana pada masa '60-an, Indonesia dikenal memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Uni Soviet bersama dengan paham Komunisnya. Bahkan saat itu, Indonesia juga dikenal memiliki sebuah Partai Komunis terbesar kedua di Dunia setelah China, yang mungkin bagi Dunia Barat cukup menjadi sebuah ancaman. 

Seperti yang kita ketahui, bahwa sejak berdiri, Indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi untuk menjadi sebuah negara yang besar. Terlebih negara kita memiliki sumber daya alam yang kaya dan juga sumber daya manusia yang sangat banyak. 

Untuk menghindari adanya ancaman baru bagi Dunia Barat, Amerika selaku pemimpin dari Dunia Barat mencoba berbagai tindakan untuk menghentikan potensi ancaman terbaru mereka dari Indonesia. 

Setelah Soekarno jatuh dan Orde Baru berdiri, Soeharto tak henti-hentinya menebarkan ketakutan terhadap paham Komunis dan juga PKI yang pernah berjaya pada tahun '60-an di Indonesia. 

Bahkan salah satu cara untuk mencegah kembalinya paham Komunis di Indonesia adalah dengan membuka segala hal yang bersifat kebarat-baratan yang pernah dilarang pada era Soekarno, sebagai bentuk penggambaran Demokrasi yang sesungguhnya kepada masyarakat Indonesia saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun