Mohon tunggu...
Klara Heatubun
Klara Heatubun Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Kenjuruan Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjelaskan apa itu Diksi,Imaji,Rima,gaya bahasa beserta contoh dalam bentuk Puisi

24 April 2025   19:53 Diperbarui: 24 April 2025   19:53 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. Diksi
Penjelasan:
Diksi itu sebenarnya cuma soal pemilihan kata. Dalam puisi, penyair biasanya pilih kata-kata yang pas banget buat nyampein perasaan atau suasana. Kata yang dipakai bisa bikin puisi terasa sedih, bahagia, atau bahkan penuh harapan.

Contoh puisi:
Di ujung senja kulukis luka,
Langit menangis bersama jiwa,
Bayangmu hanyut di arus waktu,
Cinta tersesat di rimba ragu.

Keterangan:
Kata-kata kayak senja, luka, menangis, hanyut, tersesat itu dipilih untuk tunjukin rasa kehilangan. Jadi, bukan kata sembarangan, tapi dipilih supaya maknanya lebih dalam.

2. Imaji
Penjelasan:
Imaji itu gambar yang muncul di pikiran pas kita baca puisi. Biasanya bisa bikin kita ngebayangin pemandangan, suara, bau, atau rasa dari kata-kata yang ada. Jadi, kayak bikin puisi terasa lebih nyata.

Contoh puisi:
Kulihat mentari semburat jingga,
Kudengar burung bersenandung mesra,
Kucium aroma tanah basah,
Kurasakan embun menyapa jiwa.

Keterangan:
Di situ ada yang bisa dibayangin dengan mata (mentari jingga), telinga (burung bernyanyi), hidung (bau tanah), sama kulit (embun menyentuh). Itu semua disebut imaji.

3. Rima
Penjelasan:
Rima itu kesamaan bunyi di akhir baris puisi. Jadi pas dibaca, puisinya jadi lebih enak didengar dan kadang juga gampang dihafal.

Contoh puisi:
Hujan turun membasahi hati
Rintiknya lirih bernyanyi sunyi
Kenangan lama datang menghampiri
Membawa luka yang tak henti

Keterangan:
Semua barisnya diakhiri bunyi "-i", jadi rimanya sama. Ini disebut rima akhir dengan pola yang sama (AAAA).

4. Irama
Penjelasan:
Irama itu kayak alur atau nada pas baca puisi. Bisa dilihat dari panjang-pendek baris, jumlah katanya, atau tekanan waktu dibaca. Fungsinya biar puisinya tidak datar, tapi lebih hidup.

Contoh puisi:
Langit biru membisu
Bulan pucat merayu
Angin malam mengadu
Pada bintang yang syahdu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun