Sampah botol plastik merupakan salah satu masalah lingkungan yang sering dijumpai di berbagai tempat, termasuk di Dusun Sejati Dukuh, Sumberarum, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampah botol plastik tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga dapat mencemari tanah, air, dan udara. Selain itu, sampah botol plastik juga sulit terurai secara alami, sehingga dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Untuk mengatasi masalah sampah botol plastik ini, kami sebagai mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan proker yang berjudul Aquaponik. Proker ini merupakan salah satu output KKN kami yang bertujuan untuk mengurangi dan memanfaatkan sampah botol plastik di dusun, sekaligus untuk membantu masyarakat dusun dalam budidaya tanaman dengan menghemat air dan pupuk.
Aquaponik adalah sistem budidaya tanaman dan ikan secara bersamaan dengan menggunakan air yang bersirkulasi. Air yang mengandung kotoran dan sisa makanan ikan akan dialirkan ke media tanam, yang berfungsi sebagai filter biologis. Di media tanam, tanaman akan menyerap unsur hara yang dibutuhkan dari air, sekaligus membersihkan air dari kotoran dan sisa makanan ikan. Air yang sudah bersih kemudian akan dikembalikan ke kolam ikan, dan siklus ini akan terus berulang.
Dengan menggunakan sistem aquaponik, tanaman dan ikan dapat tumbuh dengan optimal tanpa perlu menggunakan air dan pupuk tambahan. Selain itu, sistem aquaponik juga dapat menghemat lahan, karena tanaman dan ikan dapat ditanam dan diternak di tempat yang sama. Sistem aquaponik juga dapat mengurangi risiko penyakit dan hama, karena tanaman dan ikan saling melindungi dan menyehatkan satu sama lain.
Untuk membuat sistem aquaponik, kami memanfaatkan sampah botol plastik sebagai media tanam. Kami memotong bagian bawah botol plastik sebagai media tanam. Kami kemudian menanam bibit tanaman di dalam botol plastik tersebut, dan menaruhnya di atas kolam ikan. Â
Di dusun ini, banyak masyarakat yang memiliki kolam ikan lele, yang merupakan salah satu jenis ikan yang cocok untuk sistem aquaponik. Ikan lele dapat tumbuh dengan baik di air yang kotor, dan menghasilkan kotoran yang kaya akan unsur hara untuk tanaman. Selain itu, ikan lele juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena banyak diminati oleh konsumen.
Untuk tanaman, kami memilih tanaman yang mudah tumbuh dan bermanfaat bagi masyarakat, seperti kangkung, bayam, selada, dan lain-lain. Tanaman-tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai sayuran sehat dan bergizi, yang dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, tanaman-tanaman ini juga dapat dijual di pasar, sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat.
Proker ini diselenggarakan selama masa KKN kami, yaitu sekitar satu bulan. Kami melakukan sosialisasi, pembuatan, dan pemeliharaan sistem aquaponik bersama-sama dengan masyarakat dusun. Kami juga memberikan bimbingan dan edukasi tentang cara-cara budidaya tanaman dan ikan dengan sistem aquaponik, serta manfaat-manfaatnya bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Proker ini mendapatkan respon yang positif dari masyarakat dusun. Mereka merasa senang dan berterima kasih karena kami telah membantu mereka mengurangi dan memanfaatkan sampah botol plastik, sekaligus membantu mereka budidaya tanaman dan ikan dengan cara yang kreatif dan ramah lingkungan. Mereka juga berjanji untuk melanjutkan dan mengembangkan sistem aquaponik ini setelah kami selesai KKN.
Kami sebagai mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merasa bangga dan bersyukur dapat melaksanakan proker ini dengan sukses. Kami berterima kasih kepada pemerintah dusun dan masyarakat Dusun Sejati Dukuh, serta kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam proker ini. Kami berharap proker ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di dusun ini.
