Pada sekarang ini yang semakin berkembang dan maju masyarakat haruslah pintar-pintar dalam membaca peluang dalam hal ekonomi. Sementara di desa clumprit dari sektor ekonomi rakyat sudah mulai dikembangkan dimana sudah terhitung sudah ada 15 macam UMKM. Namun sayangnya hampir semuanya belum memiliki Surat Ijin Usaha, dikarenakan tidak cukup waktu dan sistem administrasi yang terlalu banyak.
Di dalam sistem kinerja UMKM dibutuhkkan laporan keuangan yang baik berupa laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan, Â sehingga dapat diketahui laba usaha dan juga posisi aset utang dan modal yang dapat dijadikan evaluasi dalam suatu UMKM.
Pada dasarnya syarat laporan penyajian keuangan UMKM harus bersifat relevan, lengkap, bisa dipahami dan komparatif. Pada kenyataannya UMKM desa Clumprit masih belum mengerti tentang sistem pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM, padahal dengan membuat hal tersebut pemilik UMKM bisa lebih meningkatkan untung dan dapat menekan kerugian.
Laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah) merupakan standar yang dibuat berdasarkan asumsi dasar akrual kelangsungan usaha seperti entitas bisnis umumnya. Minimal UMKM harus membuat 3 jenis laporan yaitu : laporam laba rugi, laporan posisi keuangan, laporan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).
Adapun tujuan yang diharapkan dari program kerja ini untuk meningkatkan wawasan UMKM terkait dengan pembuatan laporan keuangan perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), membuat sistem informasi akuntansi (sia) sederhana sesuai dengan kebutuhan pendampingan pelaku usaha, membantu penjualan UMKM melalui program UMKM go online dan untuk mengetahui laba bersih yang di dapatkan oleh UMKM.
Tidak hanya itu saja, program kerja pelatihan dan pendampingan laporan keuangan ini berguna untuk meningkatkan wawasan UMKM terutama terkait dengan laporan keuangan UMKM tersebut.
Sejalan dengan hal tersebut mahasiswa KKN UM memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM. Dengan banyaknya umkm yang ada di desa clumprit, maka hanya dipilih 2 umkm yang diberi pelatihan dan pendampingan yaitu UD DUA LIMA TUJUH sebagai UMKM pembuatan genteng dan Roti AL BAKERY.
Ada beberapa tahap dalam proses pelatihan dan pendampingan pembuatan laporan keuangan di UMKM tersebut. Pada tahap pertama melakukan observasi dengan mencari informasi mengenai penjualan dan penasaran UMKM tersebut, fokus pada bidang yang masih membutuhkan perhatian dan kurang dikembangkan. Pada tahap selanjutnya yaitu mengembangkan program kerja, implementasi dan pendampingan program kerja tersebut, pembuatan laporan keuangan dan tahap terakhir evaluasi.Â
Mahasiswa KKN yang memberikan pelatihan dan pendampingan UMKM sebanyak 3 orang, yaitu Pujiati Wahyuni, Maria Elisabet Simangunsong, dan Islamiah Cahyani. Pembinaan dilakukan selama kurang lebih 30 hari dengan intensitas sebanyak 2 kali selama seminggu. Respon yang dilontarkan oleh Bapak Ibu UMKM Â bahwa dengan adanya pelatihan dan pendampingan laporan keuangan ini sangat membantu pelaksanaan UMKM.