Desa Pamaroh, 23 Juli 2025Â --- Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti Aula Yayasan Al-Waroqot di Dusun Maddis, Desa Pamaroh. Hari itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Islam Madura Posko 8 menyelenggarakan sebuah seminar pendidikan bertema "Computational Thinking: Adaptif AI untuk Guru sebagai Smart Teacher di Era Society 5.0." Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung transformasi pendidikan, khususnya dalam menghadapi tantangan dunia digital yang terus berkembang.
Seminar ini tidak sekadar menjadi forum penyampaian materi, melainkan juga ruang silaturahmi dan kolaborasi antara mahasiswa, para pendidik, dan siswa-siswi SMA Al-Waroqot. Dua narasumber utama dihadirkan untuk memperkaya wawasan para peserta. Yang pertama adalah Moh. Aminollah Hamzah, M.Kom, Dosen Pembimbing Lapangan KKN-T UIM, dan yang kedua adalah Hoiriyah, M.Kom, seorang akademisi sekaligus praktisi yang telah banyak berkecimpung dalam bidang software engineering, sistem informasi, digital forensic, cybersecurity, social media network analysis, serta riset terkait Smart City dan E-Government.
Dalam penyampaiannya, Hoiriyah menekankan bahwa di tengah kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan, peran guru justru semakin vital. Guru tidak cukup hanya mengikuti tren teknologi, tetapi juga perlu memiliki cara berpikir komputasional yang adaptif agar bisa membimbing generasi digital dengan pendekatan yang penuh kepedulian dan kontekstual. Ia menyampaikan bahwa teknologi bukan ancaman, melainkan alat yang dapat memperkuat nilai-nilai pendidikan jika digunakan secara bijak. "Kita tidak bisa menolak perkembangan AI, tapi kita bisa beradaptasi dan menjadi pembimbing yang cerdas bagi anak-anak kita," tuturnya dengan penuh semangat.
Senada dengan itu, Moh. Aminollah Hamzah juga mengajak para guru untuk tidak merasa tergantikan oleh teknologi. Sebaliknya, ia mendorong agar guru mampu menjadi fasilitator yang inovatif, yang tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga membentuk karakter dan kepekaan sosial anak didik. Transformasi digital dalam dunia pendidikan harus dimulai dari semangat untuk terus belajar dan terbuka terhadap perubahan.
Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang seminar berlangsung. Para guru, pengurus yayasan, mahasiswa, serta siswa dan siswi SMA Al-Waroqot mengikuti kegiatan dengan seksama. Diskusi berjalan interaktif dan hangat, menunjukkan bahwa topik yang dibahas sangat relevan dan dibutuhkan di era saat ini. Materi disampaikan dengan gaya yang ringan namun berbobot, sehingga mudah dipahami bahkan oleh peserta yang baru mengenal istilah-istilah teknologi digital.
Sebagai penutup, kegiatan ini diabadikan dalam sesi foto bersama seluruh peserta dan pemateri. Pose angkat lima jari yang ditampilkan dalam foto bukan hanya simbol kekompakan, tetapi juga semangat untuk menghadapi era Society 5.0 secara bersama-sama. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T UIM Posko 8 ingin menegaskan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama, dengan hati yang tulus dan niat yang baik.
Seminar ini merupakan bagian dari program kerja KKN-T UIM di bidang pendidikan dan digitalisasi sekolah berbasis desa. Harapannya, kegiatan ini bukan menjadi akhir, melainkan awal dari gerakan literasi digital yang berkelanjutan di lingkungan Yayasan Al-Waroqot dan siswa-siswi SMA Al-Waroqot secara umum. Di tengah gempuran teknologi, semangat untuk terus belajar dan berkolaborasi menjadi kunci utama dalam menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik dan beradab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI